KETIK, SURABAYA – Warga Jepara Bubutan Surabaya banyak mengeluh soal adanya serangan ular yang masuk pemukiman warga. Ular-ular tersebut diketahui berasal dari Sungai Jalan Purwodadi Utara.
Dalam waktu kurun waktu 3 bulan ditemukan 8 ekor jenis piton termasuk berukuran besar mencapai 3 meter. Warga resah karena ular-ular tersebut memakan ternak di kawasan tersebut.
Mendengar hal ini, Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Budi Leksono menyoroti masalah tersebut. Karena warga sekitar resah ada serangan ular maupun biawak yang masuk ke dalam permukiman mereka.
"Ini bukan masalah sepele. Mereka yang terkena dampak juga mengalami ketakutan dan trauma. Pemerintah harus menunjukkan kepedulian, minimal ada bantuan atau santunan bagi korban,” terangnya pada Rabu, 19 Februari 2025.
Buleks sapaan akrab Budi menyebut banyaknya hewan liar hingga masuk ke pemukiman masyarakat karena banyaknya plengsengan yang merupakan dinding penyangga tanah yang rusak dan berlubang, yang menjadi tempat persembunyian ular.
"Ini yang harus segera diperbaiki. Jangan sampai dibiarkan karena bisa membahayakan warga,” ucap Politisi PDIP ini.
Tak hanya itu, Buleks menekankan pentingnya edukasi dan penyediaan alat penangkap ular bagi warga. Menurutnya, pemerintah harus memastikan bahwa masyarakat memiliki perlengkapan yang memadai agar bisa bertindak cepat saat ular muncul.
“Kemarin setelah edukasi, warga langsung meminta alat tangkap. Ini membuktikan bahwa mereka ingin ikut serta dalam penanganan, tapi perlu dukungan sarana,” tambahnya.
Sisi lain, Budi juga mengungkapkan bahwa dalam situasi darurat seperti gigitan ular, akses layanan kesehatan menjadi kendala. Ia menyoroti minimnya ketersediaan serum anti-bisa di puskesmas, sehingga korban gigitan harus dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo.
“Ini catatan penting. Puskesmas di daerah rawan seharusnya menyediakan serum anti-bisa. Kasihan warga yang terkena musibah harus mencari rumah sakit yang bisa menangani,” pungkasnya. (*)