KETIK, SURABAYA – Ramai soal penemuan 5 mayat di lingkungan kamlus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan. Pihak kampus mengkonfirmasi bahwa itu adalah kadaver.
Dosen Anatomi Fakultas Kedokteran Unpri, Ali Napiah Nasution telah memberikan klarifikasinya pada Kamis, 14 Desember 2023 melalui siaran video Youtube kampus Unpri.
“Saya tegaskan bahwa kadaver tersebut ada di laboratorium anatomi FK Unpri dipergunakan sebagai media pembelajaran praktikum anatomi sejak 2008,” tegas Ali dalam siaran Youtube Unpri.
Lantas, apa itu kadaver dan bagaimana cara kampus mendapatkannya? Yuk simak penjelasannya disini!
Apa Itu Kadaver?
Mendengar kabar ini mungkin kamu bertanya-tanya apa itu kadaver? Kadaver adalah jenazah atau mayat yang diawetkan dan nantinya digunakan untuk penelitian medis.
Biasanya, kadaver ini digunakan mahasiswa kedokteran untuk belajar anatomi tubuh manusia. Mengutip merthajaya.id, kadaver menjadi alat penelitian efektif bagi mahasiswa karena objek penelitiannya nyata, yakni langsung menggunakan tubuh manusia.
Ini berbeda dengan metode lainnya seperti manekin, virtual anatomi, dan lainnya. Metode tersebut dinilai kurang memberikan sentuhan nyata bagi mahasiswa saat belajar anatomi tubuh manusia.
Para mahasiswa kedokteran berpendapat kadaver adalah alat praktikum terbaik. Mereka bisa lebih memahami dan menganalisa anatomi tubuh manusia, mulai dari kulit, tulang, otot, hingga organ dalamnya.
Kadaver juga membantu mereka dalam memahami persepsi kedalaman dan struktur tiga dimensi yang kompleks dari stuktur tubuh manusia.
Dari situlah mengapa mahasiswa menyebut kadaver adalah guru. Karena kadaver berperan penting bagi keilmuan mereka.
Bagaimana Kampus Mendapatkan Kadaver?
Kampus bisa mendapatkannya dari rumah sakit yang menyediakan kadaver. Kadaver biasanya didapatkan rumah sakit dari jenazah tanpa identitas, tidak memiliki keluarga, bahkan ada juga jenazah yang memiliki keluarga namun keluarga menyerahkannya pada rumah sakit.
Ketika rumah sakit ada jenazah yang tidak jelas asal-usulnya dan sudah dilakukan pencarian siapa keluarganya dalam kurun satu bulan sejak kematiannya tapi tidak kunjung dapat, maka jenazah tersebut bisa digunakan untuk kepentingan penelitian dan pendidikan.
Selain itu, kadaver bisa didapatkan dari donor orang-orang yang ingin menyumbangkan tubuh mereka untuk ilmu pengetahuan.
Jadi pihak kampus bisa membeli 'mayat' tersebut dari rumah sakit dengan harga tertentu secara legal dan resmi. (*)
