Bersiap Jadi Tuan Rumah International Mask Festival, Forkopimda Kota Malang Lukis Topeng

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

13 November 2023 06:35 13 Nov 2023 06:35

Thumbnail Bersiap Jadi Tuan Rumah International Mask Festival, Forkopimda Kota Malang Lukis Topeng Watermark Ketik
Pj Wali Kota Malang saat melukis topeng. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Forkopimda Kota Malang, Pejabat maupun Kepala OPD Pemkot Malang melakukan Lukis Topeng di Balai Kota Malang, Senin, (13/11/2023). Kegiatan ini sebagai persiapan Kota Malang untuk dapat ditunjuk sebagai tuan rumah Internasional Mask Festival.

Forkopimda Kota Malang, Keapa OPD dan pejabat melukis tiga karakter Topeng Malangan yakni Panji, Sekartaji, dan Bapang. Kegiatan ini juga diikuti Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat MM.

Dwi Cahyono salah satu Koordinator kegiatan menjelaskan tiap tahun setiap negara akan mengadakan International Mask Festival. Indonesia sendiri belum memiliki kota yang akan ditunjuk untuk menggelar festival tersebut. Rencananya event tersebut akan terselenggara di 8 negara mulai dari Amerika, Thailand, Korea, dan lainnya.

Foto OPD Kota Malang antusias melukis topeng. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)OPD Kota Malang antusias melukis topeng. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

"Tiap tahun di seluruh dunia di tiap negara ada Festival Internasional Topeng. Tinggal di Indonesia belum ada kota yang ditunjuk. Waktu itu ada empat kota tapi akhirnya yang lain mundur, tinggal Kota Malang sama Solo," ujar Dwi usai kegiatan melukis topeng.

Menurutnya keterlibatan Forkopimda selaku pemangku kebijakan menjadi penilaian lebih bagi UNESCO. Dengan mengetahui kerumitan dari proses pembuatan topeng, diharapkan kebijakan yang dirancang dapat menunjukkan keberpihakan pada kebudayaan tersebut.

"Ini nilainya tertinggi, yaitu penentu kebijakannya harus pernah pegang topeng, harus pernah ngecat topeng. Kalau anak sekolah, dan lainnya itu sudah biasa karena berdasarkan perintah. Tapi kalau kepala pemerintahan, Forkopimda tahu ternyata sulit melukis topeng, dalam menentukan kebijakan topeng akan ada keberpihakan pada pelestarian topeng. Itu nilainya tinggi di UNESCO," jelasnya.

Dwi menekankan saat ini Kota Malang harus melangkah maju dalam kegiatan berskala internasional. Layaknya di Korea, International Mask Festival tak hanya menyasar pelestarian budaya, namun mendongkrak pergerakan fesyen dan perekonomian.

"Tiga jenis topeng yang saat ini dilukis, mewakili satu cerita Panji yang muncul dari Jawa Timur khususnya Kota Malang sampai ke seluruh negara di ASEAN. Sudah saatnya Kota Malang tidak bermain lokal kini eventnya internasional. Kalau betul-betul jadi nilai ini, Kota Malang akan ditunjuk sebagai kota internasional mewakili Indonesia," ujar pria yang juga aktif di Yayasan Inggil.

Sementara itu, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat antusias dengan hasil topeng yang ia lukis. Menurutnya butuh ketekunan dan keterampilan dalam melukis sebuah topeng.

"Untuk mewarnai topeng ini tidak mudah, butuh keahlian sendiri. Dengan mewarnai langsung, kita menyadari betapa arti pentingnya membuat kreasi dari sebuah topeng. Nanti ada Internasional Mask Festival, Kota Malang menjadi salah satu tuan rumah," jelas Wahyu.

Topeng-topeng yang digarap oleh OPD dan Forkopimda Kota Malang itu akan dipamerkan di halaman Balai Kota Malang. Baru pada acara puncak pada 20 November 2023 mendatang, topeng-topeng tersebut dipindah dan dipamerkan di Taman Krida Budaya.

"UNESCO tidak melihat dari hasil akhirnya tetapi perhatian dari kita semua para pejabat terkait dengan topeng. Masyarakat Kota Malang sudah tahu bahwa kita punya suatu budaya terkait seni di Kota Malang. International Mask Festival ini bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menghargai budaya kita," lanjutnya.

Tombol Google News

Tags:

Forkopimda Kota Malang OPD Kota Malang Topeng Malangan International Mask Festival Festival Topeng Internasional