KETIK, SURABAYA – Tanah Longsor dan jalan ambles di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Kabupaten Malang Selatan yang terjadi pada Rabu, 11 Desember 2024 terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.
Berdasarkan pantauan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan), hujan deras di wilayah tersebut terjadi beberapa kali.
Tanah longsor dan jalan ambles di sebagian Jalan Lingkar Selatan (JLS) terjadi di desa Donomulyo Malang Selatan. Lokasi kejadian tersebut berbatasan dengan kabupaten Blitar.
Jalan yang retak dan ambles akibat tanah longsor tersebut hampir mirip dengan patahan tanah lazimnya akibat gempa sesar.
Sebab, di daerah terjadinya tanah longsor di Malang Selatan termasuk dalam cacatan BMKG merupakan daerah gempa sesar yang dikenal dengan sesar Kendeng.
Stasiun BMKG Juanda, Sidoarjo dan BMKG Geologi Nganjuk selalu memonitor pada saat memasuki musim hujan. Kedua stasiun tersebut selalu mencatat setiap kejadian di Provinsi Jawa Timur.
“Patahan tanah yang terjadi di Kabupaten Malang Selatan adalah murni dari tanah longsor. Ini akibat hujan deras dengan intensitas tinggi”, kata Ihsan Bagus FA, petugas Geologi Nganjuk kepada Ketik.co.id, Kamis, 12 Desember 2024.
Menurut Ihsan, di lokasi terjadinya longsor dan jalan retak merupakan lereng yang terjal dan ada tutupan vegetasi.
Kalau tutupan vegetasi terus menerus terkena hujan deras bisa dipridiksi terjadi tanah longsor dan kemungkinan akan merusak infratruktur jalan di dekatnya.
Sedangkan tutupan vegetasi merupakan hutan primer, hutan sekunder, perkebunan dan semak belukar. Dalam tutupan vegetasi selain tumbuhan ada juga bangunan dan sekelilingnya ada jalan.
Tutupan vegetasi yang kurang akan terjadi resapan air ke dalam tanah yang mengakibatkan tanah tudak padat sehingga menambah bobot air. Hal ini menimbulkan menimbulkan gelincir air mengikuti lereng.(*)