Bupati Jepara Mulai Ngantor di Desa, Ini Sederet Aduan Warga

16 April 2025 14:43 16 Apr 2025 14:43

Thumbnail Bupati Jepara Mulai Ngantor di Desa, Ini Sederet Aduan Warga Watermark Ketik
Bupati Jepara H. Witiarso Utomo menyerahkan secara langsung produk UMKM kepada Mbah Suminah (67), warga Desa Sumberejo, saat kegiatan Bupati Ngantor di Desa di Kecamatan Donorojo, Selasa (15/4/2025) (Foto: Dok Pemkab Jepara)

KETIK, JEPARA – Bupati Jepara H. Witiarso Utomo resmi meluncurkan program Bupati Ngantor di Desa di Desa Sumberejo, Kecamatan Donorojo, Selasa 15 April 2025.

Program ini menjadi langkah strategis Pemkab Jepara untuk mendekatkan pelayanan publik, menyerap aspirasi masyarakat secara langsung, sekaligus menggali dan mengangkat potensi lokal desa.

Dalam kegiatan perdana ini, Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit itu turun langsung bersama Wakil Bupati Gus Ibnu Hajar, Plh Sekda Ary Bachtiar, serta seluruh kepala OPD dan perangkat dinas terkait. Desa Sumberejo menjadi titik awal dari gerakan yang dirancang sebagai ruang dialog terbuka antara pemerintah dan masyarakat.

Setibanya di lokasi, rombongan disambut Bazar UMKM dari delapan desa di Kecamatan Donorojo. Mas Wiwit tampak antusias menyambangi satu per satu stan UMKM hingga mencicipi kuliner lokal.

Ia juga memborong sejumlah produk unggulan seperti keripik Menggleng dari Desa Jugo dan keripik kelor khas Desa Sumberejo. Produk-produk tersebut kemudian dibagikan kepada warga yang hadir.

Tak hanya menyapa dan membagikan oleh-oleh, Bupati juga memanggil langsung Kepala Dinsospermades untuk menindaklanjuti bantuan sosial yang dibutuhkan bagi masyarakat kurang mampu.

Hal ini menunjukkan bahwa Bupati Ngantor di Desa bukan sekadar seremoni, melainkan wujud nyata kehadiran pemimpin di tengah masyarakat.

Program utama dilanjutkan dengan forum diskusi di Balai Desa Sumberejo, tempat warga dari berbagai desa menyampaikan langsung keluhan serta aspirasi. Mulai dari kelangkaan pupuk dan alat pertanian, kekurangan air bersih, hingga abrasi yang mengancam potensi wisata bahari di sekitar wilayah tersebut.

“Desa Bandungharjo juga punya potensi wisata yang bagus yakni Pantai Cemara Kasih. Spotnya bagus, kita juga bisa melihat Karimunjawa atau Pulau Mandalika. Tapi sayangnya tergerus abrasi, mohon perhatiannya,” ujar Saifur Rohman, perwakilan dari Desa Bandungharjo.

Selain itu, dari kalangan perempuan, Fatkiyati mengusulkan pentingnya dukungan terhadap pelaku UMKM desa. la berharap adanya rumah UMKM tingkat kecamatan agar pelaku usaha kecil tidak terjerat utang dari rentenir.

“Home industri ini sangat membantu perekonomian keluarga. Tolong ada rumah UMKM minimal di kawasan Donorojo daripada kita tergoda bank plecit yang ujungnya menyusahkan,” harapnya.

Seluruh keluhan masyarakat direspons langsung oleh kepala-kepala dinas. Kepala DKPP Jepara menanggapi isu pertanian, Dinsospermades menjawab persoalan bantuan sosial dan data warga, sedangkan Kepala DPUPR Ary Bachtiar memaparkan bahwa sejumlah ruas jalan sudah dibeton dan akan diperlebar bertahap. 

“Untuk sumber air bersih, kita cari dulu titik-titik yang memungkinkan karena lokasi di Sumberejo memang di bawah tanahnya bebatuan. Jadi harus ada effort yang kuat,” jelas Ary.

Mas Wiwit menegaskan bahwa setiap aspirasi yang masuk akan dipantau dan ditindaklanjuti dengan serius. Ia memastikan kehadiran pemerintah bukan sekadar datang dan mendengar, tetapi benar-benar menjadi solusi.

“Kami ingin membangun Jepara dari desa. Karena sejatinya, kekuatan dan kemajuan daerah ini berawal dari akar rumput. Ketika desa-desa kuat, maka Jepara akan berdiri kokoh. Lewat program ini, kami hadir langsung, mendengar apa yang dibutuhkan, dan memastikan solusi tidak hanya berhenti di atas meja,” tegas Mas Wiwit.(*)

Tombol Google News

Tags:

Bupati Jepara Witiarso Utomo Bupati Ngantor di Desa Desa Sumberejo Kecamatan Donorojo UMKM Jepara produk lokal aspirasi warga abrasi pantai Pupuk Subsidi Air bersih Infrastruktur Desa Bantuan Sosial Pantai Cemara Kasih Jepara program pemerintah Pelayanan Publik Mas Wiwit