KETIK, LABUHAN BATU – Daftar tunggu keberangkatan calon jamaah haji asal Indonesia diperkirakan hingga 25 tahun ke depan. Dari data, terdapat sekitar 5,4 juta jiwa sudah terdaftar.
Guna memberikan kemudahan, Pemerintah Indonesia sedang melakukan upaya-upaya komunikasi ke negara Timor Leste dan Filipina yang juga memiliki kuota.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI, Agus Marwan Dasopang saat acara Diseminasi Strategi Pengelolaan dan Pengawasan Keuangan Haji dan Sosialiasi BPIH 1446 H di Rantauprapat, Labuhanbatu, Sumut, Kamis 12 Desember 2024.
Menurutnya, kuota haji permusim haji sebanyak 221.000 jamaah. Untuk tahun 2024, pendaftar bertambah 20 ribu, sehingga menjadi 241.000 jamaah. Kondisi itu berdampak bertambahnya jadwal antrian yang kian panjang.
"Saat ini daftar tunggu mencapai 25 tahun. Artinya jika ada yang mendaftar usia 47 tahun maka akan berangkat pada umur 72 tahun," ungkapnya.
Berangkat dari kondisi kekinian itu, sejumlah pemikiran digulirkan untuk memangkas dan mengurangi antrian panjang tersebut.
Diantaranya, katanya, melakukan kordinasi dengan melobi sejumlah negara tetangga, untuk memanfaatkan kuota haji negara lain yang tidak dipergunakan setiap musim haji, seperti halnya negara Timor Leste dan Filipina.
"Sejumlah negara memiliki kuota haji. Tapi tidak mempergunakannya. Ini akan kita upayakan memperolehnya dengan melakukan pendekatan," sebut Marwan di acara yang dimoderatori petugas haji terbaik I tahun 2022, Mora Tahan Setiadi Hasibuan. (*)