KETIK, BATU – DPRD mendorong Pemkot Batu untuk lebih giat meningkatkan sosialisasi Sekola Rakyat (SR). Hal ini dilakukan supaya masyarakat kian mengenal program pemerintah pusat tersebut.
Wakil Ketua II DPRD Kota Batu, Ludi Tanarto menduga masih banyak masyarakat yang belum memahami keunggulan Sekolah Rakyat (SR). Sehingga hal itu menjadi salah satu sebab program sekolah berasrama tersebut sepi peminat.
“Pemkot bisa meningkatkan lagi sosialisasi secara lebih luas. Mengenai minatnya yang minim bisa jadi karena kultur masyarakat,” ungkapnya, Selasa, 6 Mei 2025.
Menurut Politisi PKS itu, pendekatan yang informatif dan persuasif perlu dilakukan Pemkot Batu kepada para orang tua atau calon siswa. Dengan harapan, mereka dapat mengubah mindset dan berminat mendaftarkan anaknya ke SR.
“Misalnya dengan memberikan edukasi mengenai nilai manfaat dan keunggulan sekolah rakyat. Serta menyampaikan bahwa mereka juga akan menerima ijazah, sama dengan sekolah pada umumnya," ujar Ludi.
Tidak hanya itu, Ludi menilai masih banyak orang tua yang minim kesadaran akan pentingnya pendidikan. Masih ada sebagian dari mereka lebih memilih untuk mendorong anaknya segera bekerja. Atau sekedar membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah.
"Oleh Karena itu, pentingnya sosialisasi secara luas. Sehingga dapat menjangkau masyarakat yang kurang mampu," tegasnya.
Diberitakan Sebelumnya, SR yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto itu masih ada 19 pendaftar di Kota Batu. Sedangkan, kuota yang tersedia untuk SR di Kota Batu mencapai 75 siswa.
"SR di Kota Batu untuk jenjang SMP. Pemprov Jatim akan memanfaatkan Panti Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (PPSPA) Bhima Sakti Batu untuk SR," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batu Lilik Fariha, Senin, 5 Mei 2025.
Menurut Lilik, Ada dua tahap sosialisasi yang telah selesai digelar. Pada tahap pertama dan tahap kedua masing-masing sebanyak 100 orang. Namun saat sosialisasi itu hanya tujuh siswa yang mantap mendaftar. Sisanya masih mempertimbangkan.
"Masih ada rekrutmen lanjutan akan di-update hari Selasa 6 April 2025 besok. Bukan berupa rekrutmen baru, tapi verifikasi yang masih belum selesai" lanjutnya.
Lilik menerangkan, minimnya pendaftar SR di Kota Batu dipengaruhi beberapa faktor. Diantaranya karena tidak banyak penduduk miskin di Kota Batu. Selain itu, tidak semua masyarakat berkeinginan untuk mendaftarkan anaknya ke sekolah berasrama.
"19 siswa yang mendaftar adalah warga asli Kota Batu. Jumlah itu belum termasuk siswa yang mendaftar melalui website Kemensos. Yang nantinya diseleksi kemudian diserahkan kepada Dinsos Kota Batu," jelasnya. (*)
