KETIK, SURABAYA – Sekolah Rakyat yang merupakan program Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025 di 53 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyampaikan pada tahap pertama, penyelenggaraannya bakal memanfaatkan 45 aset milik Kemensos, 6 aset milik pemerintah daerah, dan 2 aset milik perguruan tinggi.
“Pada tahap awal, Sekolah Rakyat terdiri dari 131 rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa,” ujarnya sebagaimana siaran pers yang diterima, Selasa, 6 Mei 2025.
Komposisinya meliputi 1 rombel jenjang SD, 63 rombel jenjang SMP, dan 67 rombel jenjang SMA.
“Secara keseluruhan, terdapat 3.275 siswa yang akan mengikuti program ini,” ucap mantan Wali Kota Pasuruan tersebut.
Sementara itu, antusiasme masyarakat untuk mendaftarkan anaknya ke Sekolah Rakyat sangat tinggi, yang terbukti hingga awal Mei sudah ada lebih dari 5.000 orang pendaftar.
Gus Ipul juga menyampaikan bahwa Kemensos telah menetapkan mekanisme seleksi ketat guna memastikan program ini tepat sasaran.
Salah satu kriteria utama adalah peserta didik berasal dari desil 1 atau desil 2 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Jadi miskin ekstrem atau miskin tapi di desil satu. Kalau itu sudah enggak ada baru nanti di desil dua. Tapi sementara ini miskin ekstrem," kata dia.
Mantan Wakil Gubernur Jatim tersebut menjelaskan bahwa masyarakat dapat melakukan pendaftaran secara partisipatif dengan mengunjungi langsung 53 titik lokasi Sekolah Rakyat.
Selain itu, Kemensos juga melakukan penjangkauan aktif melalui pendamping sosial di daerah. Nantinya, setelah pendaftaran, dokumen administrasi peserta akan diverifikasi, terutama terkait status desil.
Tak itu saja, sebelum menjalani tes kesehatan, tim dari Kemensos akan melakukan kunjungan rumah dan wawancara dengan calon peserta didik dan orang tuanya.
“Ini untuk memastikan data yang kami miliki sama dengan di lapangan. Lalu setelah itu baru nanti naik ke tes kesehatan. Setelah selesai, baru nanti kami minta komitmen orang tua,” tutur Gus Ipul. (*)