KETIK, SURABAYA – Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengingatkan pendamping para Program Keluarga Harapan (PKH) mengawal program Sekolah Rakyat yang merupakan solusi pengentasan kemiskinan jangka panjang.
“Pendamping harus memastikan bahwa siswa berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Cek rumahnya, lalu cari tahu kondisi keluarganya,” ujarnya dalam siaran pers diterima, Selasa, 6 Mei 2025.
Selain itu, Gus Ipul berharap PKH dapat membantu fasilitasi pendaftaran, memantau kelayakan dan memastikan tidak ada anak miskin yang tercecer dari pendidikan.
Tugas sebagai pendamping, kata dia, merupakan ladang ibadah sosial sehingga harus dijalani dengan hati dan bukan sekadar rutinitas.
"Profesionalisme, keikhlasan dan semangat gotong royong adalah senjata utama dalam memutus rantai kemiskinan," ucap mantan Wakil Gubernur Jawa Timur tersebut.
Sekolah Rakyat yang merupakan program Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial RI yang dijadwalkan mulai beroperasi pada Juli 2025 di 53 lokasi di berbagai wilayah Indonesia.
Pada tahap pertama, penyelenggaraannya bakal memanfaatkan 45 aset milik Kemensos, 6 aset milik pemerintah daerah dan 2 aset milik perguruan tinggi.
Di tahap awal, Sekolah Rakyat terdiri dari 131 rombongan belajar (rombel), masing-masing berisi 25 siswa.
Komposisinya meliputi 1 rombel jenjang SD, 63 rombel jenjang SMP, dan 67 rombel jenjang SMA. Secara keseluruhan, terdapat 3.275 siswa yang akan mengikuti program tersebut. (*)