KETIK, PACITAN – Jalan ambles yang terjadi pada Jumat, 29 November 2024, dini hari di Arjosari–Purwantoro, tepatnya di Dusun Krajan Kidul, Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, mulai mendapat penanganan dari pihak berwenang.
Infrastruktur yang rampung digarap 3 bulan lalu ini mengalami kerusakan akibat hujan deras yang mengguyur wilayah setempat. Air yang meresap melalui celah-celah bangunan telah menggerus tanah penopang bahu jalan.
Mengakibatkan, amblesan yang berpotensi membahayakan dua rumah warga.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Jalan dan Jembatan (UPT PJJ) Pacitan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur, Budi Harisanto, mengonfirmasi bahwa perbaikan telah dimulai pada Minggu, 1 Desember 2024.
Budi mengatakan bahwa kontraktor yang mengerjakan proyek jalan ini masih dalam masa pemeliharaan selama satu tahun, dan oleh karena itu, mereka tetap bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi.
"Mulai kemarin, sudah ada perbaikan terhadap kerusakan akibat hujan beberapa hari ini. Perbaikan ini memang butuh waktu beberapa hari untuk menyelesaikannya," kata Budi Harisanto, kepada Ketik.co.id, Senin, 2 Desember 2024.
Untuk itu, perbaikan segera dilakukan dengan menambal bagian yang rusak dan memperbaiki potensi rembesan air agar kejadian serupa tidak terulang.
"Kami intruksikan agar bahu jalan yang rusak itu di-rabat aja biar air tidak masuk. Meskipun itu tidak dibayar, ya bagaimana untuk mengamankan bangunannya kontraktornya tetap harus berkorban. Tapi memang mending mengamankan bangunan supaya tidak ambles, ketimbang tidak diupayakan di-cor lalu malah tambah ambles," ungkapnya.
Budi mengungkapkan, meskipun perbaikan sedang dilakukan, pihaknya akan terus mengevaluasi lebih lanjut kondisi jalan dan saluran air di kawasan tersebut untuk mencegah kerusakan yang lebih parah di masa depan.
"Gini, kalau saluran air itu memang tidak terlalu melebar, karena kalau lebih lebar terkena lahan warga juga. Jadi kita pakai saluran yang dibentuk "V" gitu," dengan harapan saluran air itu bisa menampung debit air yang ada dari atas hingga bawah," ucapnya.
"Ternyata, kemarin debitnya memang tinggi, sehingga banyak yang meluap ke sisi samping. Sehingga bahu jalan itu ambles karena kemasukan air membuat kontur tanahnya jadi tidak stabil," bebernya soal penyebab ambles.
Budi menyampaikan, pemerintah akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pihak kontraktor untuk memastikan talut atau penahan tanah di bawah jalan tetap aman dan tidak mengalami longsor.
Segera, pihaknya berencana untuk mengadakan rapat dengan kontraktor dan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) guna memastikan seluruh perbaikan berjalan dengan baik dan dapat mengurangi risiko kerusakan yang lebih besar
Terakhir, ia menegaskan bahwa meskipun dilakukan perbaikan, pihaknya belum bisa menjamin tanah di bawah jalan tidak longsor, namun pemerintah akan berusaha maksimal untuk memperbaiki kondisi jalan ini.
"Ya itu, warga setempat sudah kita beri tahu. Nanti, kontraktor juga kami panggil kita rapatkan dengan PPK juga, nanti untuk memastikan bahwa talut itu aman, pondasi di bagian bawah itu kita pastikan pastikan tidak melorot, karena kita juga tidak bisa menjamin tebing di bawah jalan itu tidak longsor. Ya siapa yang bisa menjamin tanahnya kokoh. Kalau bangunannya kita jamin tidak ada masalah," tandasnya. (*)