Kadinkes Jatim Pastikan 20 Siswa di Situbondo Terkena Cacar Air Bukan Mpox

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

12 September 2024 17:45 12 Sep 2024 17:45

Thumbnail Kadinkes Jatim Pastikan 20 Siswa di Situbondo Terkena Cacar Air Bukan Mpox Watermark Ketik
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Heboh sejumlah 20 siswa dan satu guru SDIT Al Abror Situbondo diduga terjangkit penyakit cacar monyet atau monkeypox.

Pihak sekolah mengambil langkah pencegahan penularan dengan memberlakukan kegiatan belajar mengajar secara daring mulai Selasa hingga Sabtu 10 sampai 14 September 2024.

Namun, hal itu dibantah langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono,  menegaskan bahwa pemberitaan tentang adanya 20 siswa yang terindikasi cacar monyet (Mpox) di Situbondo perlu diluruskan.

“Berdasarkan hasil penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo bahwa kasus tersebut bukanlah kasus Mpox, melainkan cacar air (varicella),"ungkap Prof. Erwin melalui siaran tertulis pada Kamis 12 September 2024.

"Terdapat 27 kasus cacar air yang ditemukan di salah satu sekolah dasar di Situbondo," imbuh Erwin.

Erwin menjelaskan bahwa gejala cacar air meliputi ruam atau bintik-bintik merah berisi cairan yang menyebar ke seluruh tubuh, demam, sakit kepala dan nyeri otot.

“Gejala cacar air berbeda dengan Mpox, kalau Mpox gejalanya berupa ruam dengan lepuhan pada wajah, tangan, kaki, mata, mulut dan/atau alat kelamin, demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau selangkangan serta nyeri otot dan lemas," rinci Erwin.

Erwin berpesan untuk masyarakat, jika menemukan maupun mengalami gejala cacar air atau Mpox, segera periksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat sehingga tidak menularkan kepada orang lain.

“Cacar air ini dapat menular melalui kontak langsung dengan ruam pada kulit, melalui percikan air liur (droplet) serta kontak dengan benda terkontaminasi (baju, handuk, dll) dari pasien cacar air,” jelas Erwin

Untuk mencegah dan mengendalikan penyakit cacar air, Dinkes Jatim telah melakukan berbagai upaya, antara lain menghimbau agar siswa dan orang tua murid tidak panik, pembelajaran sementara dilaksanakan secara daring, serta memberikan edukasi kepada siswa dan guru terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya pencegahan.

Tombol Google News

Tags:

Cacar air MPOX pelajar Situbondo Monkeypox kadinkes Jatim gejala cacar air