Krisis Air di Pacitan, Bupati Bantu Air Bersih untuk Warga

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Marno

28 Oktober 2023 07:57 28 Okt 2023 07:57

Thumbnail Krisis Air di Pacitan, Bupati Bantu Air Bersih untuk Warga Watermark Ketik
Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji tengah menyerahkan bantuan air bersih kepada warga. (Foto: Prokopim Pacitan)

KETIK, PACITAN – Krisis air dampak dari kemarau panjang masih banyak dirasakan oleh sebagian masyarakat Pacitan. Salah satunya warga Dusun Ngelo, Desa Ploso, Kecamatan Punung.

Untuk meringankan beban warga akan kebutuhan air bersih, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji, Kamis (26/10/2023) menyerahkan bantuan air bersih. Satu truk tangki air bersih langsung diserbu warga yang sudah menunggu dengan berbagai wadah yang dimiliki.

"Menawi mangke telas panjenengan saget nyuwun malih lumantar pelaporan Pak Kades teng BPBD (semisal nanti habis masyarakat dapat meminta lagi melalui pelaporan Kades ke BPBD)," pesan Mas Aji kepada warga, Kamis (26/10/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Mas Aji juga berpesan kepada warga untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan menghemat penggunaan air."Mari kita sama-sama menjaga kebersihan lingkungan agar sumber air kita tetap terjaga," kata Mas Aji.

Penyerahan bantuan air bersih ini disambut gembira oleh warga. Mereka berharap bantuan ini dapat meringankan beban mereka selama musim kemarau.

Krisis Air Bersih Landa 12 Kecamatan

Disamping itu, hujan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat sampai saat ini tak kunjung turun. Sementara krisis air bersih di Pacitan tercatat  melanda 12 kecamatan.

"Prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan baru terjadi akhir November atau awal Desember. Itu pun belum menyeluruh," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pacitan (BPBD Pacitan), Radite Suryo Anggoro, Kamis (26/10/2023).

Musim kemarau, menurut Radite saat ini bakal menjadi lebih panjang seperti terjadi pada 2019 silam. Secara otomatis stok air baku juga semakin terkuras habis.

"Jika saat ini ada wilayah yang mengalami hujan, justru hanya akan membuat kelangkaan sumber mata air," ujarnya.

Foto Air bersih yang selalu ditunggu-tunggu warga masyarakat Pacitan yang terdampak kekeringan. (Foto: Prokopim Pacitan)Air bersih yang selalu ditunggu-tunggu warga masyarakat Pacitan yang terdampak kekeringan. (Foto: Prokopim Pacitan)

Sejauh ini, BPBD lanjut Radite masih terus melakukan pengiriman air bersih kepada desa yang sudah bersurat mengajukan permohonan. Mengingat status kekeringan di Pacitan saat ini kategori 'Awas'. Tercatat jumlah air terkirim mencapai 12.000.650 liter.

"Desa yang mengalami kekeringan semakin bertambah, sampai saat ini sudah ada 50 desa mengusulkan bantuan. Otomatis warga terdampak menjadi 34.0074 jiwa," terang Radite.

Selain itu, BPBD Pacitan dalam pengiriman air  bekerjasama melibatkan berbagai pihak dan lintas instansi. Terlebih, wilayah kecamatan yang berada di ketinggian seperti Punung, Donorojo, Nawangan, Bandar, Tulakan, Kebonagung dan Sudimoro memiliki tingkat kesulitan tersendiri.

"Yang jauh kami gunakan pihak ketiga agar bisa langsung menjangkau warga. Misalnya Dusun Klisat, Desa Tambakrejo pengiriman air harus lewat Desa Ketepung," ungkap Radite.

BPBD Pacitan meminta warga Kabupaten Pacitan untuk memaksimalkan air sesuai kebutuhan prioritas saat ini."Kami juga meminta masyarakat untuk menghemat penggunaan air," pungkas Radite. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Prokopim Pacitan Krisis Air Bersih Kekeringan di Pacitan