KETIK, SURABAYA – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Atip Latipulhayat melakukan kunjungan kerja ke Kota Surabaya pada Jumat 20 Juni 2025. Kunjungan kerja ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Timur 2025.
Atip Latipulhayat melakukan peninjauan SPMB di SMAN 1 dan SMAN 2 Surabaya, dalam kunjungan tersebut dirinya berbincang langsung dengan kepala sekolah dan juga orang tua calon peserta didik baru.
Menurutnya pelaksanaan SPMB di Jawa Timur khususnya Surabaya terpantau berjalan dengan baik dan lancar. Sosialisasi dilakukan cukup baik oleh pemerintah daerah, sehingga orang tua calon murid baru tidak kebingungan saat melakukan pendaftaran sesuai dengan jalur jalur yang ditentukan.
"Alhamdulillah tadi saya sempat bertanya dan berbincang dengan orang tua murid tidak ada kendala selama pelaksanaan SPMB di Surabaya," jelas Atip, Jumat 20 Juni 2025.
"Banyak orang tua merasa terbantu dengan sosialisasi dari sekolah dan dinas terkait. Pengambilan PIN pun tidak ada kendala," imbuhnya.
Saat ini SPMB 2025 telah memasuki tahapan daftar ulang bagi calon peserta didik baru untuk jenjang SMA dan SMK di Jawa Timur. Proses daftar ulang dimulai pada 20 Juni hingga 21 Juni 2025. Tahapan ini berlaku khusus bagi peserta yang dinyatakan lolos melalui pengumuman SPMB Jatim 2025 tahap I jalur Afirmasi, Mutasi Orang Tua/Wali, dan Prestasi Lomba dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025.
"Hari ini proses daftar ulang untuk jalur afirmasinya, menurut saya bahan pertimbangan yang diambil panitia SPMB sangat tepat sekali,"tambahnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen Gogot Suharwoto, menuturkan terkait evaluasi pelaksanaan SPMB 2025 secara nasional, saat ini terdapat 232 kabupaten kota dan provinsi yang mengelar SPMB dari 232 yang proses SPMB, 27 diantaranya sudah selesai atau telah memasuki tahap daftar ulang.
Terkait akses internet di beberapa daerah memang kecepatannya bervariasi, untuk menyiasati hal tersebut 10 provinsi yang sudah selesai SPMB SMA dan SMK melakukan proses pendaftaran melalui 30 persen daring, lurung dan blending.
"Untuk SMP justru lebih banyak yang daring dengan presentase 40 persen, 35 luring dan sisanya blending," paparnya.
Sementara itu salah satu orang tua calon peserta didik baru, Aminah mengatakan selama mengikuti SPMB 2025 dirinya tidak merasakan kesulitan. Semua arahan dan informasi yang diberikan cukup jelas. Aminah sendiri merupakan salah satu orang tua calon peserta didik baru yang mengikuti SPMB untuk jalur mutasi di SMAN 2 Surabaya, putranya Alfan merupakan lulusan dari SMPN 9 Surabaya.
"Alhamdulillah mudah prosesnya, informasinya juga jelas. Ini tadi nunggu pengumuman deg deg an, tapi alhamdulillah lolos dan sekalian daftar ulang," pungkasnya. (*)