KETIK, SURABAYA – Lailatul Qadar, malam penuh kemuliaan, dinantikan umat Islam. Di malam yang penuh rahmat ini, doa-doa dikabulkan dan dosa-dosa diampuni oleh Allah SWT. Keutamaan-keutamaan inilah yang membuat banyak orang berlomba-lomba untuk mendapatkannya.
Lalu, apa saja tanda-tanda datangnya malam lailatul qadar dan bagaimana cara meraihnya?
Tanda-tanda Lailatul Qadar
Staf Ahli lembaga penelitian UINSA, Saiful Jazil mengatakan orang yang mendapatkan Lailatul Qadar akan merasakan perasaan damai sebab adanya koneksi dirinya dengan Tuhan dan alam semesta.
“Orang yang mengalami Lailatul Qadar seringkali merasakan perasaan damai dan ketenangan batin yang luar biasa. Mereka merasa terhubung secara spiritual dengan Tuhan,” ucapnya kepada ketik.co.id, Kamis, 20 Maret 2025.
Hal ini juga tertuang dalam hadis Nabi riwayat Imam Muslim, yakni:
“Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadhan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya matahari terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru.” (H.R Imam Muslim)
Dosen Pemikiran Teologi Islam UINSA, Muktafi Sahal menambahkan, keistimewaan orang yang mendapatkan Lailatul Qadar ialah akan mendapatkan kebaikan selama 1000 bulan.
“Jika dihitung 1000 bulan adalah sama dengan 83 tahun 4 bulan, sehingga secara praktis siapa yang memperoleh lailatul qadar sekali saja seumur hidupnya otomatis ia berada dalam kebaikan selama hidupnya (dan bahkan sudah lebih )” Ujarnya.
Upaya mendapatkan Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar terdapat di tanggal ganjil sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, untuk memperoleh lailatul qadar yakni:
Pertama, mengisi kegiatan qiyam Ramadhan, tadarus al-Quran, I’tikaf, dan kebaikan lainnya.
Kedua, memperbanyak amal kebajikan dalam rangka membersihkan jiwa, membuat hati gampang menerima petunjuk al-quran, karna petunjuk al-quran tidak dapat menerima jiwa yang kotor.
“Usaha memperbanyak amal kebajikan dalam rangka membersih-sucikan jiwa, sehingga dengan adanya jiwa yang bersih akan mudah menangkap sinaran Ilahi dalam cermin hatinya untuk menerima petunjuk al-Quran,” Ucap Muktafi Sahal.(*)