Mahasiswa Asing di Unesa Rayakan Keberagaman dengan Bagi-Bagi Takjil Ramadhan

7 Maret 2025 14:20 7 Mar 2025 14:20

Thumbnail Mahasiswa Asing di Unesa Rayakan Keberagaman dengan Bagi-Bagi Takjil Ramadhan Watermark Ketik
Mahasiswa Asing antusias menjadi panitia di kegiatan berbagi takjil yang digelar Unesa. (Foto: Humas Unesa)

KETIK, SURABAYA – Enam mahasiswa Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ikut berpartisipasi dalam mengisi kegiatan bulan Ramadhan.

Enam mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa S-1 dan S-2 Program Kemitraan Negara Berkembang (KNB) yang berasal dari India, Malaysia, Filipina, Yaman, Uganda, dan Myanmar.

Mereka bertugas sebagai panitia dalam acara buka bersama di halaman depan gerbang utama, Unesa Kampus 2 Lidah Wetan, Surabaya pada Kamis, 6 Maret 2025. Mereka bergantian membantu menyiapkan menu buka bersama yang kemudian dibagikan kepada masyarakat.

Octo Dendy Andriyanto, Ketua Program BIPA Unesa mengatakan bahwa selain mahasiswa program KNB tersebut, nanti juga akan menyusul mahasiswa program darmasiswa dari Korea dan China.

"Keterlibatan mahasiswa asing tersebut dimaksudkan agar mereka bisa merasakan secara langsung tradisi khas Indonesia saat bulan Ramadhan, yaitu buka bersama," ujar Dendy, Jumat 7 Maret 2025.

Bagi mahasiswa asing, kegiatan seperti ini merupakan pengalaman belajar yang tak ternilai. Mereka tidak hanya belajar bahasa Indonesia melalui buku atau di kelas perkuliahan, tetapi juga melalui interaksi langsung dengan masyarakat.

Apalagi kegiatan bagi-bagi takjil ini merupakan representasi nilai-nilai sosial dan keberagaman agama di Indonesia.

“Melalui kegiatan ini, harapannya mereka punya pengalaman akan toleransi, juga pengalaman serta pemahaman lintas budaya,” ucap dosen Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) itu. 

Salah satu mahasiswa BIPA asal Myanmar, Lu Min Khan menuturkan jika kegiatan bagi bagi takjil ini mengingatkan dirinya akan tradisi serupa yang ada di kampung halamannya. Kegiatan semacam ini sangat bagus untuk memupuk rasa kemanusiaan dan sikap toleransi terhadap perbedaan.

“Bagi-bagi makanan seperti sangat bagus dan saya menyukainya, dan dalam agama saya, kami juga melakukan hal serupa di sekitar bulan Juli dan Agustus,” papar Lu.

Hal serupa juga dirasakan oleh Dianoray Decampong H. Omar, mahasiswa S-2 BIPA asal Filipina. Dirinya mengaku cukup sering mengikuti kegiatan serupa, ia merasa senang melihat antusiasme pengunjung yang terus berdatangan.

"Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman yang baik, namun juga ganjaran, sebab ini merupakan kebaikan antar-sesama," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unesa Ramadhan takjil mahasiswa asing Keberagaman