KETIK, SURABAYA – Dalam platform media sosial Instagram maupun X warganet banyak mengunggah foto semangka dengan menyertakan kata-kata penuh dukungan pada Palestina.
Menurut Dosen dan Penulis Hisnindarsyah simbol semangka ini begitu menggugah hati dan memiliki signifikansi yang penting dalam konteks perjuangan saudara di Palestina.
Buah semangka seringkali dipandang sebagai buah biasa, ternyata telah menjadi elemen yang tak terpisahkan dari budaya Palestina.
"Simbol ini mengandung makna mendalam sebagai lambang perlawanan terhadap segala penderitaan yang mereka alami akibat tindakan israel yang telah lama menghimpit mereka," ujarnya Minggu (5/10/2023).
Dalam momen yang penting ini, Hisnindar mengajak masyarakat untuk merenung dengan lebih dalam, menggali aspek filosofis yang terkandung dalam simbol ini.
"Mengajak diri kita untuk peduli serta memberikan dukungan kepada saudara-saudara kita di Palestina," jelas Kolonel Laut ini.
Potret Kolonel Laut Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL. (Foto: dok. Pribadi)
Hisnin bercerita bahwa simbol semangka ini muncul pertama kali pada tahun 1967. ketika Israel merebut kendali atas Kendalaman Barat, Gaza, dan Yerusalem Timur.
Pada saat itu, Israel secara tegas melarang penggunaan bendera Palestina sebagai salah satu bentuk penindasan. Namun, rakyat Palestina tidak menyerah begitu saja.
Mereka menemukan cara yang cerdas dan kreatif dengan menggunakan semangka sebagai alternatif.
Alasannya sangat sederhana: ketika buah semangka dipotong, daging merahnya, biji hitamnya, kulit putihnya, dan kulit hijaunya.
"Menciptakan kombinasi warna yang mengingatkan pada bendera Palestina," terang Founder YBSI ini.
Keputusan mereka untuk mengadopsi simbol semangka ini adalah bukti nyata dari ketajaman intelektual dan kreativitas mereka dalam menghadapi larangan-larangan yang mencoba merampas hak mereka untuk mengekspresikan identitas mereka.
Namun, simbol semangka tidak hanya sekadar simbol visual. Simbol ini membawa makna filosofis yang mendalam serta identitas kolektif yang mendalam.
Hisnin menambahkan pemikir seperti Edward Said, misalnya simbol semangka juga memiliki dimensi filosofis yang luas.
Bagaimana sebuah buah bisa menjadi simbol perlawanan, Filsuf seperti Albert Camus telah lama mendalami konsep perlawanan sebagai tindakan dasar manusia.
"Saat mereka memotong semangka dan mengekspos warna-warni bendera Palestina, pesan yang disampaikan adalah jelas, meskipun ditekan, identitas Palestina dan semangat perlawanan mereka tetap hidup," tegas Hisnindarsyah.
Tetapi yang paling penting menurut Hisnin, simbol semangka telah menciptakan kesadaran global dan gerakan solidaritas untuk Palestina.
Simbol ini memungkinkan individu dari berbagai budaya, latar belakang, dan agama untuk bersatu dan menyuarakan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina.
"Ini menciptakan jaringan global yang mengingatkan kita bahwa konflik ini adalah masalah kemanusiaan yang memerlukan perhatian dan dukungan bersama," ujar Dokter di RSAL Surabaya ini.
"Dan yang terpenting, simbol semangka adalah panggilan bagi kita semua untuk bertindak dan bersatu, untuk memberikan dukungan dan kepedulian kita kepada saudara-saudara kita di Palestina," jelas Hisnin
Hisnin berharap tindakan kecil yang kita lakukan, seperti menggunakan emoji semangka atau menyebarkan pesan solidaritas, dapat memiliki dampak besar dalam perjuangan mereka.
"Mari kita semua bersama-sama menjaga semangat kepedulian ini tetap menyala dan terus berjuang untuk perdamaian dan keadilan di Palestina," pungkas Kolonel Laut Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL.(*)
