Momen Hangat Imlek Keluarga Dr Michael Leksodimulyo: dari Angpao hingga Tradisi

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Muhammad Faizin

29 Januari 2025 19:40 29 Jan 2025 19:40

Thumbnail Momen Hangat Imlek Keluarga Dr Michael Leksodimulyo: dari Angpao hingga Tradisi Watermark Ketik
Dr. Michael Leksodimulyo saat merayakan Tahun Baru Imlek 2025. (Foto: Dok. Pribadi for Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Dr. Michael Leksodimulyo, anggota Komisi D DPRD Surabaya, dikenal sebagai sosok yang hangat dan peduli terhadap tradisi keluarga.

Setiap perayaan Imlek, ia dan keluarganya selalu menjaga dan melestarikan tradisi yang telah diwariskan oleh leluhur mereka.

Menjelang Imlek, keluarga Dr. Michael sibuk membersihkan dan mendekorasi rumah dengan nuansa merah dan emas, warna yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran.

"Jadi sebelum Imlek itu sama seperti sebelum Lebaran, jadi rumah itu harus bersih. Jadi pada waktu Imlek itu tidak boleh bersih-bersih, karena takutnya rezekinya hilang," jelas Michael pada Rabu 29 Januari 2025.

Ia menjelaskan seminggu sebelum perayaan Imlek, seluruh keluarga bergotong royonh membersihkan rumah sekaligus berolahraga.

"Kemudian tirai, taplak meja semua harus dicuci tidak ada yang terlewat. Sehingga semuanya itu bersih, rezekinya baru," ungkapnya.

Politisi PSI ini merayaman Imlek yang diwarnai dengan silaturahmi antar saudara, di tradisi keluarganya bagi keluarga yang termuda akan berkunjung ke keluarga tertua.

"Kita juga sungkem juga gitu, kita juga ada silaturahmi antar keluarga, yang jauh-jauh akan datang. Yang paling tua, yang paling panjang umur, di sanalah kita berkumpul," rinci Michael.

Selain itu, keluarga yang berada di luar daerah maupun di luar negeri akan terhubung melalui saluran Zoom agar silaturahmi tetap terjaga meskipun jarak memisahkan.

Mengenai pembagian angpao, Michael mengungkapkan seharusnya tradisi ini dilakukan yang tua pada yang muda.

Namun saat ini berbeda, angpao dijadikan seperti uang tunjangan hari raya, padahal seharusnya tradisi angpao hanya dibagikan untuk anak-anak dan seseorang yang belum menikah.

"Pegawai, ART, bahkan security yang tidak ada hubungannya dengan rumah saya tetap harus dikasih. Sampai tukang parkir pun dapat angpao lebih besar dari biasanya," tutur Michael.

Perayaan Imlek lekat dengan makanan khas, di rumah Dr Michael akan menyuguhkan telur Hong Dan yang memiliki ciri khas berwarna merah.

Michael menjabarkan, makanan ini bukan sekedar pengganjal perut tetapi memiliki nilai filosofi tersendiri misalnya menggambarkan rezeki.

"Saat Imlek biasanya ada telur merahnya. Karena telur merah itu rejeki. Ada juga telur puyuh, itu juga dikasih warna merah-merah semuanya," terangnya.

Selain itu ada hidangan mie yang menggambarkan panjang umur sekaligus suguhan berupa kue-kue manis.

"Yang manis-manis itu wajib, supaya hidup kita juga manis ke depannya," urai Pria yang memiliki julukan Dokter Gelandangan Pencari Permata Tuhan.

Tradisi Imlek akan selalu menggambarkan warna yang merah cerah, hal ini menurut Michael memiliki makna kegembiraan dan panjang umur.

"Jadi, saat perayaan Imlek semua wajib mengenakan pakaian berwarna cerah, terutama merah," ungkapnya.

Michael bercerita dalam tradisi Tionghoa, jika seseorang yang meninggal di usia lebih dari 80 tahun, mereka tidak pakai putih, tetapi merah, sebagai tanda syukur atas umur panjang.

Malam Imlek biasanya akan turun hujan, Michael menjelaskan bahwa ini adalah kepercayaan Tionghoa ini adalah pertanda baik, yaitu keberkahan rezeki.

"Sejak kecil sampai sekarang, setiap Imlek pasti hujan. Bahkan nih para pengusaha Tionghoa malah merasa was-was kalau Imlek tidak hujan, takut rezekinya seret," pungkas Dr Michael Leksodimulyo Anggota Komisi D DPRD Surabaya.

Melalui perayaan Imlek, keluarga Dr. Michael Leksodimulyo menunjukkan bahwa tradisi dan nilai-nilai keluarga tetap relevan dan penting dalam kehidupan modern. (*)

Tombol Google News

Tags:

Dr Michael Leksodimulyo imlek Perayaan Imlek Tradisi tradisi Imlek DPRD Surabaya Komisi D keluarga Dr Michael Surabaya