Pertama Kalinya! Kapolri Listyo Sigit Peringati Hari Juang Polri

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa

21 Agustus 2024 08:44 21 Agt 2024 08:44

Thumbnail Pertama Kalinya! Kapolri Listyo Sigit Peringati Hari Juang Polri Watermark Ketik
Kapolri Irjen Pol Listyo Sigit setelah menjadi inspektur Upacara pada Hari Juang Polri. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Untuk pertama kalinya, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memperingati Hari Juang Polri pada tanggal 21 Agustus 2024 di Monumen Perjuangan Polri Surabaya.

Upacara bersejarah ini dilaksanakan di Monumen Perjuangan Polri, Surabaya, Jawa Timur yang dipimpin langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Kapolri Listyo Sigit pada upacara bersejarah ini menjadi inspektur upacara sekaligus membacakan Proklamasi Polisi.

"Proklamasi Polisi. Untuk bersatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan Proklamasi 17 Agustus 1945, dengan ini menyatakan polisi sebagai Polisi Republik Indonesia. Surabaya, 21 Agustus 1945. Atas nama seluruh warga polisi, Moehamad Jasin, Inspektur Polisi Kelas I," baca Listyo Sigit.

Kepala Pusat Sejarah Polri Brigjen Pol Hari Nugroho  menjelaskan sedikit sejarah mengenai pahlawan Polri M Jasin.

Menurutnya, hari Juang ini sudah diteliti sejak 14 tahun yang lalu oleh Komjen Pol (purn) Arif Bayunadi, secara intensif melaksanakan FGD dan sarasehan, kemudian membuat naskah akademik untuk hari juang ini dan pada tanggal 22 Januari 2024 terbit keputusan Kapolri tentang Hari Juang Polri.

“Memang ada beberapa hari bersejarah yang memang harus diangkat oleh kepolisian, terkait dengan perjuangan kepolisian jaman dulu, kalo yang kita tau dari semua kolosal tadi bahwa semua elemen masyarakat pasti akan ikut berjuang,” paparnya.

Lebih lanjut, Nugroho juga menyampaikan, Polri memang belum memiliki Hari Juang, dibanding dengan tiga matra TNI yang sudah memiliki hari bersejarah masing-masing.

Selain itu, Hari Nugroho juga menjelaskan terkait dengan korelasi dengan hari sejarah lain seperti peringatan 10 November dan 17 Agustus.

Semua peristiwa bersejarah ini berawal dari kemerdekaan 17 Agustus, kemudian tanggal 20 Agustus. Jasin mengadakan rapat dengan anggotanya untuk mengambil sikap Polisi mau seperti apa.

“Diputuskan bahwa tanggal 21 akan mengucapkan semacam sumpah atau bentuknya Proklamasi Polisi, bahwa sekarang Polisi adalah Polisi Republik Indonesia,” jelas Hari.

Foto Pertunjukkan drama kolosal perjuangan Polri. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)Pertunjukkan drama kolosal perjuangan Polri. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

Hari menjabarkan kemudian tanggal 21 Agustus itu juga menjadi perjuangan polri berikutnya, yaitu mulai ada perlawanan berupa pelucutan senjata, kemudian membagi-bagikan sejata.

Selanjutnya mengirim senjata ke wilayah lain untuk membantu perjuangan dan menurunkan bendera Jepang hingga menaikkan bendera merah putih dan seterusnya sampai dengan peristiwa 10 November.

Untuk memperingati momen tersebut, Brigjen Pol Hari Nugroho menambahkan, dalam nilai-nilai perjuangan M. Jasin yang dapat ditiru oleh generasi penerus Polri.

“Beliau kan orang yang humanis, kalo kita liat di cerita atau beberapa buku literatur, beliau juga mengamankan orang Belanda pada saat kejadian peperangan tahun itu, kemudian beliau juga sosok yang pemberani dan dari segi agama beliau juga adalah orang yang taat beragama,” pungkasnya.

Upacara Hari Juang Polri diisi dengan pertunjukan drama kolosal rekonstruksi peristiwa pengibaran bendera Merah Putih yang dilakukan oleh Laskar Rakyat beserta anggota Kesatuan Polisi Istimewa di bawah pimpinan Inspektur Polisi Kelas I Moehammad Jasin.(*)

Tombol Google News

Tags:

Polri kapolri Kapolri Listyo Sigit Hari Juang Polri Kapus Sejarah Polri