KETIK, SITUBONDO – Sebanyak 4.000 batu akik dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti Kontes Akik Situbondo Bergelora yang berlangsung di halaman Balai Latihan Kerja (BLK) Jalan Basuki Rahmat, Kecamatan Panji, Kabupaten Situbondo, Senin (08/07/2024) dini hari.
Di antara ribuan batu akik dan Phyrus yang dipamerkan tersebut, batu akik Phyrus batu milik Abah Sumitro, Warga Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo ditawar dengan harga mahal.
Batu jenis Phyrus Persia milik Abah Sumitro itu ditawar dengan harga Rp300 juta oleh salah seorang pengusaha, namun sayangnya tawaran tersebut ditolak oleh Abah Sumitro.
Busairi, Ketua Panitia Pameran dan Kontes Batu Akik Situbondo Bergelora mengatakan bahwa, batu Phyrus milik Abah Sumitro tersebut memiliki kualitas kolektor item, dengan gradasi warna yang jelas dan usia batu yang cukup tua untuk jenis Phyrus.
"Tidak heran jika batu Phyrus Persia milik Abah Sumitro tidak dijual walaupun diharga 300 juta rupiah, karena memang batunya bagus dan masuk kelas kolektor item," kata Busairi.
Busairi mengatakan bahwa dengan tawaran tersebut membuktikan bahwa kolektor batu akik khususnya Phyrus secara diam-diam banyak yang memperhatikan pelaksanaan kontes ini.
"Tujuan diadakannya event pameran dan kontes batu Situbondo Bergelora ini tak lain untuk silaturrahmi para kolektor dan pecinta batu akik," kata Busairi.
Busairi menjelaskan, mahal tidaknya batu akik bukan persoal magic atau mistis, namun berdasarkan pamor, motif, keindahan dan ketuaan suatu batu akik tersebut.
"Batu Phyrus itu batu yang indah, gradasi warna yang terbentuk pada batu Phyrus bukan karena diasah namun karena ketuaan umur batunya yang alami terbentuk, ini yang mahal," pungkas Busairi. (*)