KETIK, YOGYAKARTA – Kalau kita cermati, agar tidak terjadi kelangkaan beras, sejauh ini pemerintah terus melakukan berbagai upaya meredam kenaikan harga beras dan menjaga stok di pasaran. Adapun langkah tersebut antara lain dengan mengadakan pasar murah dan operasi pasar.
Mengingat, apabila tidak direspon dengan tepat oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan, kenaikan harga beras di pasar tradisional maupun pasar modern/ritel yang terjadi sampai dengan saat ini dapat membuat keresahan tersendiri di tengah masyarakat.
Nah, dalam upaya bersama mendukung penguatan ekonomi masyarakat, menjelang Idul Fitri (Lebaran) 1 Syawal 1445 Hijriah, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) bersinergi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Intelkam (Dirintelkam) Polda DIY Kombes Pol. Benny Pramono, SIK MM, Selasa (2/4/2024) menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Kepolisian Daerah (Polda) DIY dan Aprindo DIY, dalam rangka membangun sinergi antara Polri dengan asosiasi yang ada di wilayah Yogyakarta.
Menurut Kombes Pol. Benny Pramono, kegiatan tersebut diwujudkan dalam program berbagi untuk masyarakat. Di antaranya menyasar komunitas Sahabat Pemerhati Difabel dan Orang Dengan Gangguan Jiwa/ODGJ (Sapadifa) Imogiri Bantul.
Serta pengemudi ojek online (driver ojol) difabel anggota komunitas difaBike yang beralamat di jalan Krajan, RT.05/RW.35, Area Sawah, Sidoluhur, Godean, Sleman, DIY pada Selasa (2/4/2024).
Ia mengungkapkan, sementara untuk program pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bentuknya berupa memberikan pelatihan digital marketing. Rencananya acara itu akan digelar Jumat 5 April 2024.
Serta diikuti oleh peserta perwakilan UMKM dari 1 kota dan 4 kabupaten se-wilayah DIY. Kegiatan itu mengambil tempat di Griya Dahar Omah Mbok Jinah By Deddy Romero di Jalan Tentara Pelajar, Trirenggo, Bantul.
Bentuk sinergi Polda DIY dan Aprindo antara lain diwujudkan dalam program berbagi untuk masyarakat. (Foto: Via for Ketik.co.id)
Dari kegiatan ini diharapkan akan selalu terjalin hubungan yang sinergis antara Polri, asosiasi dan warga dalam rangka penguatan ekonomi masyarakat. Itu guna mendorong terciptanya iklim ekonomi sehat sehingga dapat terwujud situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif.
"Momentum kenaikan harga beras dan bahan pokok menjelang Lebaran dapat berpotensi digunakan oleh pihak-pihak tertentu pasca Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk mengkritisi pemerintah. Sehingga dapat menimbulkan gejolak yang dapat mengganggu stabilitas keamanan," jelasnya.
Kombes Pol. Benny Pramono juga menegaskan, keberadaan Aprindo DIY memiliki peran penting dalam menjaga keamanan distribusi barang dan stabilisasi harga khususnya yang rentan akan fluktuasi harga.
Dalam kesempatan tersebut, pendiri difaBike Triyono juga mengapresiasi dukungan yang telah diberikan oleh Aprindo dan Polda DIY.
"Program ini sangat membantu kinerja para difabel yang ingin terus berkarya meski punya keterbatasan," kata Triyono didampingi Perwakilan Koordinator Sapadifa Sulistyo.
Sementara itu, Wakil Ketua Aprindo DIY Henky Sampatti Huang menuturkan, pihaknya ingin ikut ambil bagian dalam menguatkan ekonomi masyarakat. Salah satunya komunitas rentan yakni difabel.
"Tujuan kegiatan ini untuk membantu ekonomi masyarakat, dan Aprindo DIY ikut ambil bagian terus bergerak ke depan," serunya.
Ia paparkan, selama ini Aprindo DIY memiliki program untuk membantu UMKM supaya bergerak lebih maju. Khususnya dengan harapan bisa membantu difabel untuk merdeka secara ekonomi.
Henky berharap semoga upaya menggandeng anggota Aprindo DIY di sektor ritel ini bisa membantu dan memberikan kontribusi, khususnya bagi teman-teman difabel di Yogyakarta. (*)
