Program Sidaya BKKBN, Pemerintah Hadir Atasi Kesepian Lansia

4 Juni 2025 12:19 4 Jun 2025 12:19

Thumbnail Program Sidaya BKKBN, Pemerintah Hadir Atasi Kesepian Lansia
Menteri Kependudukan/Kepala BKKBN, Wihaji saat peringatan HLUN ke-29, di RPTRA Matahari Jakarta, Selasa (3/6/25). (Foto: BKKBN)

KETIK, JAKARTA – Kesepian pada lanjut usia (lansia) kini menjadi isu penting yang mendapat perhatian serius pemerintah. Dalam upaya meningkatkan kualitas hidup kelompok lansia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menghadirkan berbagai program yang menempatkan lansia sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek perlindungan.

Hal ini ditegaskan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji saat peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 bertema “Lansia Bahagia, Indonesia Sejahtera”, di RPTRA Matahari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa 3 Juni 2025.

Menteri Wihaji mengungkapkan Indonesia kini telah memasuki tahap penuaan penduduk, dengan persentase warga berusia 60 tahun ke atas naik dari 7,6 persen pada 2010 menjadi 9,8 persen pada 2020, dan mencapai 12 persen pada 2023. 

Hampir 30 persen rumah tangga dihuni lansia, lebih dari setengahnya berperan sebagai kepala rumah tangga. Sementara sebagian lansia tinggal sendiri dan sekitar 11 persen masih hidup dalam kemiskinan. 

Data BPS 2024 lebih rinci menunjukkan populasi lansia terbagi dalam kelompok usia, yaitu 49,52 ribu jiwa (4,62%) berusia 60-64 tahun, 34,47 ribu jiwa (3,21%) usia 65-69 tahun, 22,26 ribu jiwa (2,08%) usia 70-74 tahun, dan 22,38 ribu jiwa (2,09%) berusia lebih dari 75 tahun.

Mengingat angka harapan hidup lansia yang terus meningkat hingga 2045, pemerintah perlu memperkuat program-program kesejahteraan untuk memastikan masa lanjut usia yang layak bagi seluruh lansia Indonesia. 

"Program kelanjutusiaan seharusnya mendapat perhatian luas. Kita memerlukan kolaborasi lintas sektor agar program bagi lansia menjadi lebih kuat dan terintegrasi,” kata Menteri Wihajin.

Kemendukbangga/BKKBN lantas memperkenalkan program Lanjut Usia Berdaya (Sidaya),  yang merupakan salah satu dari lima Quick Wins Menteri Wihaji. Program ini dirancang untuk menciptakan lansia yang sehat, tangguh, produktif, merasa aman, dan mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan sesuai minat dan potensinya.
Adapun lima layanan utama program Sidaya antara lain; Kartu Sidaya, pemeriksaan kesehatan rutin, pelatihan dan pendampingan Perawatan Jangka Panjang (PJP) Berbasis Keluarga, Sekolah Lansia di Bina Keluarga Lansia dan program Lansia Entrepreneur.

Wihaji juga mengumumkan bahwa pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) mendatang, Kemendukbangga/BKKBN juga akan meluncurkan Kartu Lansia Sehat, yang akan memberikan berbagai manfaat seperti layanan pemeriksaan kesehatan gratis, diskon tiket kereta api, serta potongan harga untuk wisata lansia.

“Lansia berusia 60–65 tahun yang masih aktif secara fisik dan mental akan dibekali program kewirausahaan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka,” jelas Wihaji.
 

Tombol Google News

Tags:

BKKBN menteri kependudukan wihaji lansia kesepian