Rajut Kebersamaan, KIP Aceh Singkil Minta Utamakan Etika Kampanye

Jurnalis: Zailani Bako
Editor: Naufal Ardiansyah

23 Oktober 2024 17:13 23 Okt 2024 17:13

Thumbnail Rajut Kebersamaan, KIP Aceh Singkil Minta Utamakan Etika Kampanye Watermark Ketik
Tablig akbar menjelang pilkada Aceh Singkil 2024 digelar, Selasa, 22 Oktober 2024 di lapangan Meriah Sipoli Rimo. (Zaelani Bako/Ketik.co.id)

KETIK, ACEH SINGKIL – Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Aceh Singkil menggelar Tabligh Akbar guna merajut kebersamaan menuju Pilkada yang berkah di lapangan Meriam Sipoli, Rimo, Kecamatan Gunung Meriah. Singkil. 

Acara ini prakarsai oleh Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Singkil yang bertujuan mengajak seluruh elemen masyarakat menjaga suasana damai menjelang Pilkada 2024.

Ketua KIP Aceh Singkil, Muhammad Nasir, mengingatkan bahwa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Aceh tinggal 37 hari lagi, tepatnya pada 27 November 2024. 

Nasir mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan bijak, ber etika dan berbondong-bondong datang ke TPS pada hari pemilihan nanti kata Nasir. 

Tabligh Akbar ini dihadiri berbagai tokoh penting daerah, yakni PJ Bupati Aceh Singkil Azmi, termasuk Ketua DPRK Aceh Singkil, Amalkan, Plt. Sekda Aceh Singkil, Edi Widodo, Kapolres, AKBP. Suprihatiyanto, Ketua Mahkamah Syari'ah, serta perwakilan dari Kodim dan Kejaksaan. Paslon Bupati dan wakil nya.

Dalam acara yang digelar Selasa, 22 Oktober 2024 tersebut, semua pihak ditekankan pentingnya menjaga stabilitas daerah dan menghindari hoaks serta kampanye hitam demi terciptanya Pilkada yang damai dan bermartabat. 

Ketua KIP Aceh Singkil, Nasir, juga menekankan bahwa Pilkada bukan sekadar ajang kompetisi politik, tetapi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan pilihan. 

"Perbedaan dalam demokrasi adalah hal wajar, tetapi jangan sampai menjadi sumber perpecahan. Justru, kita harus menjadikannya sebagai kekuatan untuk bekerja sama dan saling menghargai," ujarnya.

Pentingnya menjaga kebersamaan dalam menghadapi Pilkada juga disampaikan oleh para tokoh yang hadir. Mereka menilai Pilkada yang berkah adalah Pilkada yang damai, tanpa kekerasan, hoaks, atau kampanye hitam. Etika dan moralitas dalam berdemokrasi harus dijaga oleh semua pihak, baik calon, pendukung, maupun masyarakat luas. 

Sementara Bupati Aceh Singkil, Azmi, menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi pemilihan kepala daerah yang akan datang.  

Thema yang diangkat, "Merajut Kebersamaan Menuju Pilkada yang Berkah," acara ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan, serta menjaga perdamaian di tengah perbedaan politik," ujarnya.

Azmi menekankan bahwa Pilkada bukan hanya kompetisi politik, melainkan kesempatan untuk bersama-sama menjaga proses demokrasi yang jujur, adil, dan bermartabat.

"Perbedaan pilihan adalah hal wajar dalam demokrasi, namun tidak seharusnya menjadi sumber perpecahan. Justru, kita harus menjadikan perbedaan ini sebagai kekuatan untuk bersinergi, bekerja sama, dan saling menghargai," ujarnya.

Sebagai umat beragama, Azmi juga mengingatkan pentingnya menjaga ukhuwah, baik ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), maupun ukhuwah basyariyah (persaudaraan sesama manusia). 

Ketiga pilar ini, menurutnya, harus menjadi dasar dalam menyongsong Pilkada, sehingga kebersamaan yang tercipta dapat membawa keberkahan bagi daerah.

Lebih lanjut, Azmi mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, kaum ibu, aparat pemerintahan, dan keamanan, untuk bersatu menjaga stabilitas daerah.

"Mari kita jaga kesejukan, mari kita bangun suasana damai, sehingga Pilkada ini bisa menjadi momentum keberkahan bagi kita semua," imbaunya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Tablig akbar pilkada Aceh Singkil #Pilkada2024