KETIK, JOMBANG – Warga sekitar aliran sungai Desa Tambar, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang dibuat resah dengan limbah pabrik tahu yang diduga mencemari lingkungan. Karena keberadaan limbah tersebut dikhawatirkan berdampak buruk bagi kesehatan.
Dampak limbah tahu yang berasal dari Desa Sawiji, Kecamatan Jogoroto itu meluas hingga ke Desa Tambar. Sehingga, warga khawatir pencemaran limbah tahu berdampak buruk.
Kepala Dusun Tambar Husni Mubarok, masyarakat sudah lama merasa resah dengan aliran limbah tahu ini. Limbah tersebut setiap hari mengalir.
"Masalah limbah ini sejak 2019, kemarin sempat ditangani oleh Pemdes Tambar dan Pemdes Sawiji, sempat dimediasi antar Kecamatan juga, tapi dari pihak pabrik ini tidak ada iktikad untuk memperbaiki saluran maupun mengelolah limbah," ujarnya, Selasa, 6 Mei 2026.
Puncaknya bulan Oktober 2024 waktu kemarau, limbah tahu diungkapkan Husni dibuang secara langsung ke sungai sehingga sempat ada penutupan saluran air.
"Kemudian 2025 kabarnya sedang ada program dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terkait penanganan limbah, tapi warga sudah terlalu capek menunggu. Kalau program DLH tidak berjalan sesuai yang diinginkan jelas akan ada pergerakan yang lebih besar dari warga," jelasnya.
"Dampaknya ke permukiman khususnya warga Tambar, bahkan sudah mencemari air sumur yang kapan hari pH air dicek oleh DLH dan hasilnya tidak stabil," sambungnya.
Sementara itu, Ketua Komisi B DPRD Jombang Anas Burhani menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek Instalasi Pengolahan Air Limbah Industri (IPAL) pabrik tahu yang terletak di Desa Sawiji tersebut.
"Kita dorong, pabrik tahu menunjukkan Ipalnya. Harusnya, sebelum produksi harus mempunyai IPAL, kalau di komisi B kita tetap mendorong bagaimana pertumbuhan ekonomi tetap berjalan, ya dengan aturan aturan itu, salah satunya kan pengolahan limbah harus ada, nanti kita akan melakukan inspeksi untuk melihat itu," kata dia.
Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jombang Miftahul Ulum saat dikonfirmasi menyampaikan akan segera melakukan pengecekan di lokasi terdampak limbah tahu.
"Hari ini, maksimal besok kita kirim teman-teman kesana untuk melakukan pengecekan," pungkasnya. (*)