Antara BTS dan ART, Kota Malang Pertimbangkan Skema Transportasi Massal

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

22 Juni 2024 05:56 22 Jun 2024 05:56

Thumbnail Antara BTS dan ART, Kota Malang Pertimbangkan Skema Transportasi Massal Watermark Ketik
Sekda Kota Malang, Erik Setyo Santoso. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang tengah mempertimbangkan penerapan transportasi massal dengan skema Buy The Service (BTS) maupun Automatic Rapid Transit (ART). Skema tersebut ditujukan agar masyarakat dapat beralih dari transportasi pribadi ke publik. 

Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso menjelaskan transportasi massal harus mengalami peningkatan khususnya dari sisi kualitas. Hal tersebut sesuai arahan Presiden Joko Widodo ketika  Asosiasi Pemerintah Kota se Indonesia (Apeksi) di Balikpapan. 

"Nah transportasi massal ini yang harus selalu kita update, ada pilihan seperti BTS, kemudian ada pula namanya skema Automatic Rapid Transit (ART). Nah ART ini juga menjadi salah satu opsi atau pilihan di kota-kota besar, seperti Surabaya," ujar Erik, Sabtu (22/6/2024). 

Terkait sistem yang nanti akan diterapkan, Erik mengatakan masih harus melihat dan menyesuaikan dengan kondisi Kota Malang saat ini. Terlebih dalam waktu dekat Pemkot Malang akan melakukan pembahasan dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI. 

Menurutnya, penggunaan transportasi massal dapat mengatasi kemacetan di Kota Malang. 

"Harapannya masyarakat mau menggunakan transportasi massal dan tidak menggunakan kendaraan pribadinya. Kalau tiap orang menggunakan kendaraan pribadinya itu menambah volume kendaraan dan menimbulkan potensi kemacetan," tambahnya. 

Salah satu bahan pertimbangan penerapan proyek tersebut ialah angkot yang kini masih eksis di Kota Malang. Selain itu transportasi massal juga harus mempertimbangkan aspek engineering. 

"Secara perkotaan, sosial ekonomi pas, termasuk juga sudah mempertimbangkan nasib angkot yang sudah menjadi angkutan publik selama ini. Itu juga perlu menjadi pertimbangan kita dalam menentukan pilihan konsep angkutan massal di masa depan," katanya. 

Angkot-angkot yang kini ada, nanti akan dimanfaatkan sebagai transportasi pengumpan dari perumahan ke jalur utama transportasi massal yang diterapkan. 

"Mereka jadi feeder, kan banyak perumahan yang berkembang. Bisa jadi angkot-angkot itu menjadi pengumpan ke jalur-jalur utama atau backbone dari transportasi massal yang nanti diterapkan," jelas Erik. 

Saat ini Pemkot Malang masih dalam tahap pematangan konsep. Setelah itu, sosialisasi akan segera dilakukan kepada sopir-sopir angkot. 

"Membangun transportasi massal itu gak mungkin dilakukan dalam waktu singkat, pasti butuh waktu lama, persiapan matang juga. Pastinya butuh sosialisasi kepada moda transportasi massal yang sudah ada. Realisasinya ya gak bisa tahun ini," tutup Erik.(*)

Tombol Google News

Tags:

BTS ART Transportasi massal Kota Malang