KETIK, CILEGON – Publik ramai memperbincangkan video yang beredar, merekam tindakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon yang diduga bersama organisasi masyarakat (ormas) meminta secara paksa jatah proyek senilai Rp5 triliun tanpa proses lelang kepada perusahaan konstruksi asal Tiongkok, China Chengda Engineering (CCE).
Video berdurasi 3 menit 14 detik yang beredar di berbagai platform media sosial sejak Jumat, 9 Mei 2025, memperlihatkan narasi Kadin Cilegon bersama ormas mendatangi China Chengda Engineering selaku kontraktor proyek pembangunan Chandra Asri Alkali di wilayah setempat.
"Saat Kadin bersama dengan Ormas mendatangi perusahaan kontraktor China Chengda Engineering yang akan menggarap pembangunan pabrik Chandra Asri Alkali di Cilegon," tulis pada video tersebut.
"Viralkan!!! Pabriknya asing didatangi pejabat + ormas minta jatah. Bagaimana ini? Seperti ini bagaimana negara bisa maju?," tulis keterangan yang ada pada video tersebut.
Ketik.co.id melakukan cek fakta terkait kebenaran video tersebut pada Rabu, 14 Mei 2025. Berdasarkan penelusuran melalui mesin pencarian Google, ditemukan artikel Suara.com dengan judul berita “Viral Kadin Cilegon dan Ormas Minta Jatah Proyek Pembangunan Chandra Asri Alkali: Investor Dipalak!” pada Senin, 12 Mei 2025 yang isinya sebagai berikut.
Dalam video itu disebutkan bahwa tampak Kadin dan ormas seperti, HIPPI Kota Cilegon, HIPMI Baja, GAPENSI, HNSI, serta beberapa ormas lokal lainnya meminta jatah proyek pembangunan Chandra Asri Alkali di Kota Cilegon, Provinsi Banten.
Berdasarkan unggahan akun TikTok Fakta Banten, video diawali dengan seorang penerjemah yang memberitahu Kadin Cilegon dan ormas yang menemui perwakilan Chengda Engineering Co untuk meminta dilibatkan dalam proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.
"For join about this project on Cilegon area, so you have the first join his us not too far or other other people not register," kata penerjemah tersebut menjelaskan tampak menjelaskan apa yang disampaikan Kadin Cilegon dan sejumlah ormas yang ada di lokasi.
"Yes if you have the capability, because we can join (Ya jika anda mampu, karena kita bisa bergabung-red)," kata perwakilan Chengda Engineering Co dalam video tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Kadin Cilegon Muhamad Salim mengungkapkan sudah beberapa kali pertemuan dilakukan dengan Chengda Engineering Co namun tak ada kesepakatan yang terealisasi.
"Sesuai dengan pertemuan-pertemuan yang selanjutnya, karena semenjak pertemuan beberapa kali sampai saat ini apa yang dijanjikan chengda itu belum pernah ada yang terealisasi," kata pria yang kerap disapa Abah Salim itu.
"Ini mungkin yang kita pertanyakan pada hari ini mungkin saya hanya membuka saja, nanti selebihnya dari Waka Kadin, HNSI, HIPPI, GAPENSI, HIPMI dan lain-lain mungkin," imbuh Abah Salim dalam video tersebut yang disampaikan pada awal dialog.
Kemudian video pun beranjak pada cuplikan video saat dialog tersebut mulai memanas. Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian, Ismatulloh Ali, menegaskan meminta untuk diberikan porsi proyek pembangunan Chandra Asri Alkali.
"Tanpa Ada lelang, porsinya harus jelas tanpa ada lelang. Rp5 triliun untuk Kadin (atau) Rp3 triliun untuk Kadin tanpa ada lelang bagi," ujarnya sambil menggebrak meja.
Ketum Kadin Indonesia Bereaksi
Melansir Suara.com pada Rabu, 14 Mei 2025, peristiwa yang melibatkan Kadin Cilegon tersebut membuat Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, bereaksi. Berikut ini beritanya: https://banten.suara.com/read/2025/05/14/001859/soal-kadin-cilegon-minta-proyek-pembagunan-caa-kadin-indonesia-bentuk-tim-verifikasi
Terkait dugaan Kadin Cilegon minta proyek pembangunan Chandra Asri Alkali itu, Kadin Indonesia mengaku telah membentuk tim verifikasi dan etik. Kadin Indonesia menyikapi isu di Cilegon secara cepat dan bijak demi menjaga iklim investasi tetap kondusif serta menjamin kepastian hukum bagi pelaku usaha.
"Ini pas nih, jadi intinya kami di Kadin sedang membentuk dan sudah mulai tim verifikasi dan etis untuk melihat keluhan dan pertanyaan masyarakat di Cilegon," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.
Anindya mengomentari hal tersebut saat dikonfirmasi adanya pemberitaan mengenai Kadin Cilegon, Banten, yang diduga meminta jatah kepada pengusaha di daerah tersebut.
Bahkan menurut pemberitaan Tirto.id, Kadin siapkan saksi terkait anggotanya yang viral melakukan pemalakan proyek tersebut. https://tirto.id/kadin-siapkan-sanksi-anggotanya-yang-viral-palak-proyek-tpia-hbFd
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyatakan pihaknya akan membentuk Tim Verifikasi Organisasi dan Etika untuk melakukan evaluasi langsung terhadap struktur, peran, dan tindakan yang dilakukan oleh oknum Kadin Kota Cilegon, beserta afiliasinya, yang terkait dengan video tersebut.
Apabila terbukti ada pelanggaran, Kadin akan memberikan rekomendasi sanksi kelembagaan terhadap Kadin Cilegon.
"Kadin Indonesia menolak dengan tegas segala bentuk tekanan, intimidasi atau pendekatan non-prosedural yang mengganggu kepastian hukum dan kelangsungan investasi di Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari unggahan Instagram @kadin.indonesia.official, Rabu, 14 Mei 2025.
Polisi Lakukan Penyelidikan
Disadur melalui pemberitaan inilah.com, Polisi melakukan penyelidikan terkait dugaan Oknum Kadin Cilegon Palak Perusahaan Rp5 Triliun. https://www.inilah.com/polisi-turun-tangan-selidiki-dugaan-oknum-kadin-cilegon-palak-perusahaan-rp5-triliun
Polda Banten mulai bergerak menelusuri dugaan pemerasan Rp5 triliun oleh oknum anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon terhadap Chandra Asri Group.
Kabid Humas Polda Banten, Kombes Didik Hariyanto, menjelaskan bahwa saat ini penyidik sedang mengumpulkan informasi terkait aksi dugaan pemalakan atau pemerasan itu.
"Saat ini masih dalam penyelidikan," katanya Rabu, 14 Mei 2025.
Kepolisian belum dapat menjelaskan lebih dalam sebab proses penyelidikan sedang berlangsung. Namun, menurutnya polisi akan memanggil pihak-pihak terkait dalam kasus dugaan pemerasan itu.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil Cek Fakta tersebut di atas, Video dengan narasi "Kadin Cilegon dan Ormas Minta Jatah Proyek ke Kontraktor China" benar adanya.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Wakil Ketua Umum I Kadin Cilegon, Isbatullah Alibasja, melansir Detik.com https://www.google.com/amp/s/news.detik.com/berita/d-7913438/kadin-cilegon-soal-oknum-anggota-palak-proyek-rp-5-triliun-selip-lidah/amp
Saat pertemuan berlangsung, lanjut Isbat, terjadi adu mulut antara para pengusaha tersebut dengan pihak PT Chengda. Pihaknya menyimpulkan ada komunikasi yang kurang efektif pada pertemuan itu sehingga salah satu anggotanya tersulut emosi.
"Akhirnya terjadilah adu mulut terus ada kata-kata viral itu, memang itu bukan sikap resmi Kadin Kota Cilegon, itu luapan emosional dari salah satu pengurus kita yang mungkin kesal atau mungkin komunikasinya buruk atau mungkin kesal banget begitu sehingga ada lah keluar lah. Saya menyebutnya selip lidahnya atau apa lah, ya kita juga paham mana ada proyek yang 5 triliun tanpa tender," tuturnya. (*)