DIY Hujan Lebat, Warga Diminta Waspadai Bahaya Lahar Merapi

Jurnalis: S. Widodo
Editor: Marno

17 Maret 2023 12:37 17 Mar 2023 12:37

Thumbnail DIY Hujan Lebat, Warga Diminta Waspadai Bahaya Lahar Merapi Watermark Ketik
Ilustrasi gunung Merapi yang sore tadi diguyur hujan lebat, masyarakat diminta waspada adanya aliran sungai lahar. (Foto: BPPTKG)

KETIK, YOGYAKARTA – Luncuran awan panas guguran (APG) Gunung Merapi terlihat dari Tunggularum, Sleman, Yogyakarta, Senin (13/3/2023). Aktivitas vulkanik Gunung Merapi terpantau masih tinggi. Berdasarkan pengamatan BPPTKG Senin (13/3/2023) dari pukul 00:00 hingga 06:00 WIB teramati guguran lava pijar terjadi sebanyak 30 kali dengan jarak luncur maksimum 1100 meter ke arah Barat Daya.Foto: Republika/Wihdan Hidayat

Hujan deras mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (17/3/2023) sore hingga petang. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pun melaporkan terjadi hujan di puncak Gunung Merapi pada Jumat sore. Hujan terjadi sejak pukul 14.40 WIB yang terpantau di Pos Pengamatan Merapi Kaliurang.

Hujan dilaporkan berlangsung hingga pukul 15.35 WIB. Untuk itu, masyarakat diminta untuk mewaspadai adanya aliran lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.

"Total jumlah curah hujan 128 milimeter (di Pos Pengamatan Merapi Kaliurang). Masyarakat agar mewaspadai bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso, Jumat (17/3/2023) sore.

Dalam laporan BPPTKG pada periode pengamatan 16 Maret, terjadi 19 kali guguran lava dengan jarak luncur 1.200 meter ke barat daya. Hingga saat ini, aktivitas vulkanik Merapi masih tinggi dan status Merapi masih di level 3 atau siaga.

Mengingat masih tingginya aktivitas Merapi, BPPTKG menyebut potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. Yakni meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal tujuh kilometer.

Selain itu, potensi guguran lava dan awan panas ini juga dapat terjadi pada sektor Tenggara. Sektor ini meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol sejauh lima kilometer.

"Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak," ujar Agus.

Untuk itu, masyarakat diminta agar tidak melakukan aktivitas apa pun di daerah potensi bahaya tersebut. Agus juga meminta agar masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dan erupsi Merapi.

"Serta mewaspadai bahaya lahar, terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," jelasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

DIY Hujan lebat Sunga aliran lahar