KETIK, SURABAYA – Perang yang terjadi antara Iran dan Israel berpotensi mempengaruhi harga minyak dunia.
Kepala Kanwil Kemenkeu Jatim, Dudung Rudi Hendratna menjelaskan hal ini disebabkan karena Iran merupakan salah satu produsen minyak dan Selat Hormuz merupakan jalur penting untuk lalu lintas minyak dunia.
"Perang Israel dengan Iran ini membawa tekanan kepada perubahan harga minyak dunia," kata Dudung saat diwawancarai, Sabtu, 21 Juni 2025.
Dudung menjelaskan bahwa Indonesia sebagai negara pengimpor minyak akan terdampak oleh kenaikan harga minyak dunia.
"Indonesia adalah negara pengimpor minyak, dan kebutuhan minyak kita sangat tinggi sehingga kita memenuhinya dengan impor," jelasnya.
Menurut Dudung, perbedaan antara produksi dan kebutuhan minyak di Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu, Indonesia sangat rentan terhadap perubahan harga minyak dunia.
"Kemungkinan besar, konflik Israel-Iran akan berdampak pada kenaikan harga minyak dunia," kata Dudung.
Dudung menambahkan bahwa Kemenkeu Jatim akan terus memantau situasi ini dan melakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi dampaknya terhadap perekonomian Jawa Timur.
"Kami sudah mempersiapkan langkah antisipasi jika terjadi kenaikan harga minyal dunia serta harga kebutuhan pokok lainnya," pungkasnya. (*)