Kolaboraksi Hijaukan Gunung, Cegah Banjir dan Longsor

Jurnalis: Samsul HM
Editor: Marno

22 Desember 2024 15:20 22 Des 2024 15:20

Thumbnail Kolaboraksi Hijaukan Gunung, Cegah Banjir dan Longsor Watermark Ketik
IKA Unair) Cabang Tulungagung mencanangkan kegiatan Kolaboraksi Penghijauan Kawasan Tulungagung Selatan,P Geosite Goa Tenggar, Minggu, 22 Desember 2024. (Foto: IKA Unair Tulungagung for Ketik co.id)

KETIK, TULUNGAGUNG – Musibah banjir dan tanah longsor terjadi di berbagai tempat pada musim penghujan karena hutannya gundul. Untuk mengantisipasi kejadian tersebut, Ikatan Alumni Universitas Airlangga (IKA Unair) Cabang Tulungagung mencanangkan kegiatan Kolaboraksi Penghijauan Kawasan Tulungagung Selatan, Geosite Goa Tenggar, Minggu, 22 Desember 2024.

"Ini bukan kegiatan tunggal, melainkan program jangka panjang IKA Unair Cabang Tulungagung. Sebagai kelanjutan dari pembuatan sumur bor untuk membantu mengatasi kesulitan air, utamanya di musim kemarau," jelas Dr Desi Wardhani, ketua IKA Unair Cabang Tulungagung.

Kegiatan ini ditandai dengan penanaman secara simbolis lahan seluas 5 hektar di sekitar kawasan Geosite Goa Tenggar. Sekaligus pencanangan Demplot Pentahelix Penyuluhan kehutanan di area kerja kelompok Perhutanan Sosial Gapoktanhut Wonodadi Lestari, Desa Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung.

Tanpa ada gerakan dan kesadaran bersama untuk mengembalikan fungsi hutan, kata Desi, bencana-bencana akan terus berulang. Untuk itulah, IKA Unair Cabang Tulungagung mengajak semua pihak, utamanya petani yang mengolah lahan hutan menanam pohon tegakan.

Bibit disediakan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek, sedang lahan yang ditanami berstatus hutan sosial kemasyarakatan.

"Kami melakukan pendampingan dan penyadaran kepada petani pengolah lahan. Jadi bukan hanya menanam kemudian ditinggal," ungkap Desi.

Program ini bukan berarti mengajak petani meninggalkan tanaman jagung yang selama ini menjadi sumber ekonomi mereka. Melainkan mengajak petani menanam pohon-pohon tegakan di antara jagung. 

Foto Dr dr HM Zulfikar As'ad, Dr Desi Wardhani dan Agus Prasetyo kompak menanam bibit tanaman. (Foto: IKA Unair Tukungagung for Ketik.co.id)Dr dr HM Zulfikar As'ad, Dr Desi Wardhani dan Agus Prasetyo kompak menanam bibit tanaman. (Foto: IKA Unair Tukungagung for Ketik.co.id)

Pohon tegakan juga bukan hanya jati, melainkan beragam pohon buah. Seperti alpukat, durian, kopi dan beberapa jenis tanaman lain.

Dengan demikian, dalam waktu 3-4 tahun pohon tegakan ini sudah berbuah dan bernilai ekonomi. Tak hanya mencegah longsor dan banjir bandang, bisa menjadi sumber pendapatan baru.

Ketua Bidang Penguatan Alumni, Pengurus Pusat IKA Unair Dr dr HM Zulfikar As'ad dalam kesempatan ini mengingatkan untuk selalu mencintai alam. Karena rasa cinta itu akan berbalik kepada kita semua.

"Baik atau buruknya alam tergantung bagaimana kita mengelolanya. Mumpung masih bisa, saat ini juga kita melakukan sesuatu untuk generasi di masa depan," tutur Dr Zulfikar.

Pelaksanaan penghijauan ini, IKA Unair Cabang Tulungagung bekerja sama dengan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek, BP Geopark Tulungagung, DPC IWAPI Tulungagung, Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapoktanhut) Wonodadi Lestari Tenggarejo, Sagavet (Satria Airlangga Veteriner) Tulungagung, Pemerintah Kabupaten Tulungagung serta warga Tenggarejo, Kecamatan Tanggunggunung, Tulungagung.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Trenggalek Agus Prasetyo berpesan kepada warga untuk menjaga pohon-pohon yang ditanam. "Hasilnya yang menikmati Bapak-Ibu sekalian. Bukan kami. Kalau pohonnya mati, Bapak-Ibu harus membeli bibit baru. Yang sekarang semua diberikan gratis," ungkap Agus.

Agus mengapresiasi kepedulian IKA Unair Cabang Tulungagung yang turut menghijaukan dan memberikan pendampingan kepada warga pengolah lahan. "Semoga program ini sukses. Tak hanya mengembalikan fungsi hutan tetapi juga berdampak secara ekonomi," tutupnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

IKA Unair IKA Unair Cabang Tulungagung penghijauan Tulungagung Kolaboraksi hijaukan gunung