KETIK, SURABAYA – Suara berisik yang terdengar dari lantai 2 Gedung F2 Asrama Haji Embarkasi Surabaya (AHES) sempat menimbulkan tanda tanya. Dentingan benda logam yang terdengar berulang kali hingga lantai bawah akhirnya terjawab.
Usut punya usut, suara tersebut berasal dari aktivitas para pekerja yang tengah sibuk membuat gelang identitas untuk Jemaah Calon Haji (JCH).
Saat tim Ketik.co.id menyambangi lokasi, terlihat enam orang perajin sedang fokus merangkai gelang haji tersebut. Empat pekerja tampak mengerjakan tugasnya masing-masing. Dua di antaranya bertugas memberikan nama pada gelang haji, sementara empat pekerja lainnya membuka lembaran gelang yang belum terbentuk dan kemudian merangkainya menjadi gelang utuh.
Ifan Alfian, salah seorang pekerja di lokasi, mengungkapkan bahwa mereka mampu menyelesaikan sekitar 1.500 gelang setiap harinya.
"Gelang ini kami buat untuk keseluruhan kloter. Ada 6 orang yang bekerja di sini," jelasnya, Kamis, 8 Mei 2025.
Berpengalaman sebagai perajin gelang JCH di Asrama Haji Surabaya sejak lama, Ifan menyatakan bahwa ia dan tim tidak menghadapi kendala dalam proses pembuatannya.
"Alhamdulillah juga belum menemui kesulitan karena sudah setiap tahun. Kesulitannya mungkin menunggu data dari calon haji saja, kadang telat," ujarnya.
PPIH bagian perbekalan, Muhammad Fathoni, menerangkan bahwa gelang ini memegang peranan penting bagi JCH selama berada di Tanah Suci. Informasi detail mengenai nama, nomor kloter, hingga nomor paspor calon haji tercantum di dalamnya.
"Maka dari itu gelang harus dipakai saat berangkat sampai pulang. Gelang baru boleh dilepas saat sudah pulang," jelas Fathoni.
Fungsi lain adalah sebagai upaya memudahkan identifikasi calon haji yang terpisah dari rombongan.
"Apabila jemaah terpisah dari rombongan dan tidak membawa tasnya bisa melihat gelang tersebut," kata Fathoni. (*)