OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Indonesia Emas 2045

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

23 Agustus 2024 04:21 23 Agt 2024 04:21

Thumbnail OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Indonesia Emas 2045 Watermark Ketik
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar saat mencanangkan Gencarkan. (Foto: OJK)

KETIK, JAKARTA – Memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM) Tahun 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi mencanangkan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan) di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis, 22 Agustus 2024.

Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara masif dan merata di seluruh Indonesia.

Mengambil tema "Masyarakat Cerdas Keuangan Menuju Indonesia Emas 2045”, gerakan ini diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui literasi keuangan.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menjelaskan, program Gencarkan ini disiapkan sebagai upaya bagi seluruh pemangku kepentingan untuk mengorkestrasi gerakan secara nasional guna meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

Sebelumnya, mengacu pada hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024 yang dilakukan oleh BPS menyebutkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia saat ini sebesar 75,02 persen, sementara indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen.

"Hasil SNLIK 2024 menunjukkan bahwa masih terdapat ruang untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia yang bisa ditingkatkan lagi," jelas Mahendra, Kamis 22 Agustus 2024.

"Penguatan keduanya adalah kunci untuk meningkatkan likuiditas dan pendalaman pasar yang akan berdampak pada pengembangan sektor jasa keuangan," imbuhnya.

Mahendra menambahkan, dengan meningkatkan literasi dan inklusi di Indonesia maka secara langsung akan mampu mendongkrak perekonomian nasional. Oleh sebab itu, diperlukan kerja sama antar pemangku kepentingan agar peningkatan literasi dan inklusi keuangan bisa dilakukan secara masif.

Apalagi hingga saat ini masih banyak masyarakat yang masih terjebak kegiatan keuangan ilegal seperti judi online. Mereka memerlukan perhatian khusus karena berada pada kondisi perekonomian yang rentan.

"Diperlukan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah dan pelaku usaha jasa keuangan untuk berkolaborasi menjalankan Gencarkan," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa dari sisi literasi keuangan, program Gencarkan diharapkan dapat menjangkau seluruh kabupaten/kota dan menyasar seluruh kelompok prioritas dengan dukungan jaringan kantor PUJK yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Program Gencarkan juga mendorong lahirnya 2 juta duta dan agen literasi dan inklusi keuangan yang dapat memberikan multiplier effect melalui beragam kegiatan edukasi keuangan," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Gencarkan LITERASI KEUANGAN Inklusi keuangan OJK perekonomian Edukasi