KETIK, BONDOWOSO – Warga dikejutkan oleh beredarnya foto dan video yang memperlihatkan janin sapi tergeletak di sekitar area Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Desa Selolembu, Kecamatan Curahdami.
Gambar tersebut yang diketahui diambil pada 11 April 2025, menunjukkan janin sapi berada dekat dengan lokasi pasar hewan terpadu yang bersebelahan dengan RPH.
Kuat dugaan janin tersebut berasal dari sapi betina yang baru saja disembelih. Namun hingga kini, identitas pihak yang membuangnya belum diketahui.
Padahal, Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 secara tegas melarang pemotongan sapi betina yang masih produktif.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bondowoso, drh. Cendy Herdiawan, menyatakan bahwa pihaknya juga terkejut saat mendapat laporan tersebut.
“Kami memang melarang memotong sapi betina produktif, sesuai arahan dari Pak Kadis,” ujar Cendy saat dikonfirmasi pada Selasa, 20 Mei 2025.
Ia menjelaskan, berdasarkan catatan dinas, tidak ada aktivitas pemotongan hewan di RPH Selolembu selama tujuh hari sebelum foto tersebut beredar.
Bahkan, RPH tersebut sempat tidak beroperasi. Hal yang sama juga terjadi di RPH Prajekan, di mana tidak ada kegiatan pemotongan sapi betina.
Pihak Disnakkan pun langsung mengumpulkan seluruh petugas yang bekerja di RPH saat isu ini mencuat, termasuk dokter hewan, paramedis, hingga petugas kebersihan.
“Semuanya mengaku tidak mengetahui adanya pemotongan atau pembuangan janin tersebut,” katanya.
Lebih lanjut, Cendy menambahkan bahwa sebelumnya memang sempat ada laporan warga terkait bau tidak sedap di sekitar lokasi.
Setelah diselidiki, ternyata ada bangkai hewan yang dibuang di sekitar jembatan dekat RPH, bukan di dalam area RPH.
“Setelah ditelusuri oleh petugas, bangkai janin sapi itu pun sudah tidak ditemukan. Yang jelas, tidak ada praktik pemotongan sapi betina produktif di semua RPH milik kami,” tegasnya.(*)
