Pilot Susi Air Dilepas, Syaratnya Papua Merdeka

Jurnalis: Marno
Editor: M. Rifat

10 Maret 2023 06:25 10 Mar 2023 06:25

Thumbnail Pilot Susi Air Dilepas, Syaratnya Papua Merdeka Watermark Ketik
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens membacakan tuntutan di tengah-tengah anggota KKB. (Foto: Tangkap layar video CNN Indonesia)

KETIK, SURABAYA – Operasi pembebasan Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens, semakin alot. Masalahnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) itu bersikukuh menuntut Papua Merdeka, bila menginginkan pilot tersebut dibebaskan.

Beberapa tuntutan KKB yang mengatasnamakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) itu disampaikan lewat video yang beredar di media sosial. Sedangkan yang diminta membacakan tuntutan tersebut, Pilot Susi Air Philip Mehrtens.

"Saya diinstruksikan memberikan pernyataan ini. Tidak boleh ada pilot asing yang diizinkan bekerja dan terbang di Papua sampai Papua merdeka," ujar Mehrtens yang mengenakan jaket biru dan bertopi sambil membaca tuntutan di kertas.

Selain itu, Mehrtens menyebutkan OPM minta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi mediator untuk menangani persoalan di Papua.

"OPM meminta PBB memediasi antara Papua dan Indonesia bekerja sama untuk kemerdekaan orang-orang Papua," ujar pria 37 tahin itu.

Sedangkan poin tuntutan ketiga menyangkut nasib Pilot Mehrtens yang disandera lebih dari sebulan itu. "OPM akan membebaskan saya setelah Papua merdeka," ungkap pilot yang beristri asal Pangadaran itu.

Seperti diketahui, Pilot Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya. Ia dibawa ke hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Selasa (7/2/2023). Sedangkan pesawat Susi Air setelah mendarat dibakar oleh anggota KKB.

Pemerintah telah berupaya melakukan pembebasan mengerahkan pasukan TNI dan Polri, melibatkan tokoh agama, tokoh adat setempat,  namun belum membuahkan hasil. (*)

Tombol Google News

Tags:

Organisasi Papua Merdeka KKP Egianus Kogaya Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens