PMII Pacitan: Hak Pilih Pilkada Bukan untuk Ditukarkan Semangkuk Bakso

Jurnalis: Maryani
Editor: Hetty Hapsari

26 November 2024 11:50 26 Nov 2024 11:50

Thumbnail PMII Pacitan: Hak Pilih Pilkada Bukan untuk Ditukarkan Semangkuk Bakso Watermark Ketik
Ketua PC PMII Pacitan, Al Ahmadi saat menyerukan bahwa kedaulatan mutlak berada di tangan rakyat. Harap Pilkada 2024 berjalan demokratis dan dapat jadi percontohkan bagi generasi selanjutnya. Dinamika jelang pemilihan adalah hal lumrah, Selasa, 26 November 2024. (Foto: Maryani/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Pilkada 2024 tinggal beberapa jam lagi, Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Pacitan, Al Ahmadi, memberikan peringatan penting kepada para pemilih agar menggunakan hak pilih mereka dengan bijak, berdasarkan hati nurani.

Bukan karena iming-iming receh, apalagi karena takut dilirik tetangga sebelah yang berbeda warna.

"Pilkada bukan jajanan pasar malam yang bisa diperdagangkan dengan harga murah," ujar Al Ahmadi, atau akrab disapa Aldi di Jalan Veteran No. 20, Slagi, Sekretariat PC PMII Pacitan pada Selasa, 26 November 2024.

Aldi menyarankan agar Pilkada kali ini menjadi ajang unjuk hati nurani.

Ibarat pertandingan sepak bola, pemilih sebaiknya tidak menjadi wasit yang silau dengan sorakan penonton atau bingkisan dari sponsor dadakan.

Ia mengingatkan bahwa pemilu yang bersih adalah fondasi utama demokrasi. Tanpa itu, pesta rakyat ini hanya berubah menjadi festival anak-anak yang minta diberi jajan.

"Jika tren negatif itu terus diwariskan, masyarakat sendiri yang jadi korbannya," sindirnya, tajam tetapi penuh senyum.

Sebagai pemimpin organisasi mahasiswa, Aldi tak lupa menyentil generasi muda yang sering kali bersemangat di media sosial tapi mager saat ke TPS.

"Pemuda itu motor perubahan. Tapi kalau cuma jadi pejuang keyboard, ya tidak ada efeknya," tegasnya. 

Hoaks yang berseliweran menjelang Pilkada juga menjadi perhatian khusus Aldi dan anggotanya. Ia mengimbau pemilih muda untuk tidak menelan mentah-mentah informasi abal-abal, apalagi sampai jadi korban provokasi.

"Kalau baca berita, jangan cuma lihat judulnya. Sama seperti Pilkada, jangan cuma percaya muka di spanduk. Pilihlah dengan penuh pertimbangan," tambahnya. 

Ketika ditanya soal pemimpin seperti apa yang cocok untuk Pacitan, Aldi memberikan jawaban sederhana namun mengena.

"Pemimpin itu tidak harus punya superpower. Bagi kami, cukup yang bijak dalam mengelola anggaran daerah, tegas pada yang salah, dan tahu cara menggunakan uang rakyat pada kepentingan umum, bukan untuk diri sendiri," tuturnya. 

PMII Pacitan berharap Pilkada 2024 melahirkan pemimpin yang amanah, sportif, dan mampu membawa Pacitan ke masa depan yang lebih baik.

"Sekali lagi, jangan gadaikan suara Anda demi panci atau semangkuk bakso. Masa depan daerah Pacitan ini terlalu berharga untuk itu," pungkas Aldi. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan PC PMII Pacitan #Pilkada2024