Rencana Taman Krida Budaya Jadi Hotel Bintang Lima, Tunggu Keputusan Pemprov Jatim

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

27 April 2024 08:00 27 Apr 2024 08:00

Thumbnail Rencana Taman Krida Budaya Jadi Hotel Bintang Lima, Tunggu Keputusan Pemprov Jatim Watermark Ketik
Kondisi Krida Budaya yang akan dijadikan hotel bintang lima. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Pemerintah Kota Malang harap-harap cemas menunggu keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terkait rencana menjadikan Taman Krida Budaya menjadi hotel berbintang lima. 

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang, Arief Tri Sastyawan menjelaskan saat ini Pemprov Jatim belum menentukan pihak ketiga yang akan mengisi bangunan di Jalan Soekarno-Hatta Kota Malang itu. 

"Sudah ditanyakan untuk Taman Krida, sekarang masih proses di provinsi. Entah itu kerjasama pemanfaatan atau apa itu masih negosiasi di pihak Provinsi," ujar Arief, Sabtu (27/4/2024).

Apabila pihak ketiga telah terpilh, Disnaker-PMPTSP akan memfasilitasi segala perizinan yang ada. Mulai dari Online Single Submission (OSS), Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR), Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin) hingga Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). 

Masyarakat pun akan turut dilibatkan dalam Analisis Dampal Lingkungan (Amdal) sehingga segala masukan dapat dipertimbangkan. 

"Tentu pembahasan Amdal lingkungan, warga Kota Malang tak usah khawatir. Mereka akan dilibatkan pada saat pembahasan Amdal lingkungan. Sehingga apa yang jadi masukan, yang jadi keinginan warga akan kita tuangkan," lanjutnya. 

Dengan adanya hotel baru di Kota Malang digadang dapat membantu pencapaian target investasi sebesar Rp 1,4 miliar di tahun 2024. Pada tahun 2023 lalu investasi Kota Malang berhasil menembus angka Rp 2,7 triliun. 

"Kalau Pemkot Malang, selama itu sesuai dengan legal dan sudah syaratnya, sesuai peruntukan lahannya di situ, pasti kita bantu. Memang jadi salah satu target Kota Malang untuk membuka investasi sebesar-besarnya," kata Arief. 

Arief menyangkal jika pembangunan hotel tersebut menjadi inisiator atas rencana Pemkot Malang menjadikan daerah Suhat menjadi jujugan wisata milenial. Ia menjelaskan ide untuk mengembangkan Jalan Suhat telah muncul sejak Wahyu Hidayat menjabat sebagai Pj Wali Kota Malang. 

"Wisata Milenial di Jalan Suhat sudah jauh direncanakan ketika Pak Wahyu diberi amanah jadi Pj Wali Kota Malang. Beliau berkeinginan dan punya ide untuk membuat kawasan Suhat menjadi Kayutangan jilid dua," ucapnya. 

Kendati demikian ia justru berharap perekonomian Kota Malang dapat semakin didongkrak dengan hadirnya hotel bintang lima dan pengembangan menjadi wisata milenial. Belum lagi Jalan Suhat memiliki banyak potensi sebab berada di wilayah kampus-kampus besar. 

"Harapannya juga untuk mendongkrak karena sekarang di Suhat, apa yang gak ada. Semuanya ada mulai dari kuliner, fashion, kafe, dan justru hotel yang belum ada di sana. Jalan Suhat menjadi sentranya mahasiswa di Kota Malang. Kebanyakan kampus berada di Kecamatan Lowokwaru," kata Arief. 

Masyarakat diminta tidak khawatir dengan potensi kemacetan yang ditimbulkan. Menurutnya selama ini kemacetan hanya terjadi pada saat-saat tertentu pada pagi dan sore hari. 

"Di sana biasanya untuk macet-macetnya kan siang. Macetnya kalau mahasiswa masuk biasanya hanya di jam-jam tertentu seperti pagi, siang, sama sore ketika pulang kerja. Toh di sana untuk bisnis kuliner sudah berjalan," tutupnya.

Tombol Google News

Tags:

Krida Budaya Hotel Bintang Lima Kota Malang Disnaker PMPTSP Taman Krida Budaya