KETIK, SURABAYA – Dipicu sakit hati, M. Saluki (65) tewas dibunuh anak kandungnya berinisial AUO alias Abner (22). Jenazah M. Saluki ditemukan di Jalan Darmo Permai II, Sukomanunggal Surabaya.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Aris Purwanto menyatakan, pelaku pembunuhan telah ditangkap Sat Reskrim Polrestabes Surabaya.
"Inisial pelaku AUO. Motif karena sakit hati atau kesal," ujarnya, Selasa, 8 April 2025.
Menurut keterangan keponakan korban, Hartono (33), sebelum Saluki ditemukan meninggal dunia, ia diajak keluar oleh Abner untuk mengambil mobil Fortuner yang diduga digadaikan.
Korban dibonceng menggunakan motor Honda Scoopy warna merah menuju ke kawasan Jalan Darmo Permai, Sukomanunggal Sabtu, 5 April 2025 sekitar pukul 01.00 WIB. Korban sempat diajak ke minimarket oleh anaknya. Diduga saat itu terjadi cekcok karena mobil yang dicari dan ditunggu korban tidak kunjung datang.
"Setelah keluar Indomaret di jalan mungkin cekcok. Disikut jatuh dari motor mungkin kepala masih pusing terus ditambah lagi dipukul, tapi tidak tahu pakai kayu atau batu," ungkap Hartono ditemui di Jalan Pahang II A.
Hartono menambahkan, usai kejadian Abner sempat pulang ke rumah di kawasan Pasar Loak Genting Asemrowo. Saat itu Abner bilang kepada keluarga bila ayahnya kecelakaan dan meninggal dunia.
"Kembali ke rumah pukul 06.00 WIB nangis-nangis tapi air mata nggak keluar. Alasannya kecelakaan abahnya mati. Dari cerita itu pihak keluarga nggak percaya kalau dirampok dan kecelakaan nggak percaya lalu jenazah dibawa ke rumah sakit untuk otopsi," bebernya.
Dari hasil otopsi korban mengalami luka memar di kepala belakang dan pendarahan. Saat itu AUO sempat ikut mendampingi otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara.
"Dia lalu dibawa polisi. Jadi bukan dibunuh orang, anaknya yang membunuh sendiri," terangnya.
Guna merekayasa terjadi perampokan dan kecelakaan, motor Honda Scoopy dan tas milik Saluki dititipkan di kawasan Sidoarjo. (*)