KETIK, SURABAYA – Mulai 23 April hingga 3 Mei 2025 masih berlangsung Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Mahasiswa akan menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Wakil Rektor Bidang Akademik, Kemahasiswaan, dan Alumni Prof Dr Bambang Sektiari Lukiswanto DEA Drh, memberikan gambaran terkait tata tertib dalam pelaksanaan SNBT khususnya di Universitas Airlangga (Unair).
Tata Tertib Pelaksanaan UTBK SNBT
Unair akan menggelar UTBK di 3 kampus, yaitu Kampus MERR-C, Kampus Dharmawangsa-B, dan Kampus Dharmahusada-A. Secara garis besar, Prof Bambang menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan soal tata tertib UTBK tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Namun, tahun ini, Unair tidak lagi menerapkan protokol kesehatan seperti di tahun-tahun sebelumnya saat angka penderita Covid-19 masih tinggi.
Di sisi lain, Prof Bambang mengimbau agar peserta memakai kemeja putih demi keseragaman. Selain itu, hal ini juga agar tim pengawas lebih mudah mengenali peserta UTBK.
“Di Unair kita harapkan mereka (peserta UTBK) memakai baju putih. Karena mereka kan dari SMA yang beda-beda, jadi kalau pakai baju putih akan netral,” ujar Prof Bambang melalui keterangan tertulis pada Jumat 21 Maret 2025.
Dari tahun ke tahun, tim penyelenggara UTBK di Unair selalu berusaha untuk memberikan sistem keamanan yang ketat. Perwujudannya dengan menerapkan sistem keamanan yang terintegrasi.
Jadi, selain pengawas dan penanggung jawab lapangan, Unair memiliki pusat keamanan saat pelaksanaan UTBK.
“Kita juga memiliki office center yang di situ ada semacam dashboard, kita bisa melihat kondisi pelaksanaan ujian di setiap lokasi kelas,” paparnya.
Di samping menyediakan sistem keamanan yang baik, tim UTBK Unair juga memfasilitasi peserta UTBK yang berkebutuhan khusus.
“Kami sudah siapkan lokasi khusus untuk yang tuna daksa maupun tuna rungu dan saya cek tadi sudah ada lima sampai enam orang yang mendaftar,” kata Ketua Pusat UTBK Unair itu.
Prof Bambang berharap momen UTBK ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh peserta. Pemilihan program studi menjadi sesuatu yang krusial, baik saat studi maupun berkarier.
“Silakan empat pilihan prodi itu dioptimalkan. Jika sesuai dengan passion, itu pasti nanti akan bisa menjadi dasar pengembangan karier mereka ke depan,” pungkasnya.(*)