KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) baru saja mengukuhkan 5 profesor lintas keilmuan pada Senin 26 Mei 2025 lalu. Kelima profesor tersebut membahas beragam topik mulai dari solusi penanganan hukum laut, produk daun mangrove, manajemen air waduk, deteksi dini kerusakan jaringan akibat polusi, hingga pemanfaatan enzim untuk krisis iklim.
Prof Dahliana Puspitawati dan Solusi Inovatifnya untuk Menangani Sengketa Laut
Prof Dahliana Puspitawati merupakan profesor dari Fakultas Hukum yang menaruh perhatian pada sengketa hukum laut. Ia melihat kecenderungan negara yang memilik model non-adjudikatif dibandingkan adjudikatif dalam menyelesaikan sengketa laut.
Ia menawarkan model penyelesaian baru melalui koeksistensi hibrida yang menggabungkan kedua model lama. Coexistent Hybrid (Coex-Hyb) dinilai mampu menjembatani dikotoni antara non-adjudicative dan adjudicative.
"Dengan model ini tidak lagi ada kontuk yurisdiksi dari lembaga penyelesaian sengketa. Eksistensi kedaulatan negara juga lebih terwadahi, selaras dengan prediksi perkembangan ke depan dengan penerapan prinsip exhaustion of local remedies," ujarnya.
NADESDAMANG Karya Prof Hartati Kartikaningsi jadi Produk Ramah Lingkungan
Prof Hartati mengembangkan inovasi Natural Deep Eutenic Solvents (NADES) yang dikombinasikan dengan daun mangrove. Inovasi tersebut sebagai bentuk pendekatan ramah lingkungan untuk pengembangan produk pangan dan nutraseutikal.
Berdasarkan studi ilmiah, daun mangrove dalam bidang nutraseutikal menunjukkan adanya senyawa bioaktif dengan aktivitas terapeutik. Menurutnya ekstrasi NADES dalam daun mangrove memiliki efisiensi tinggi dalam mengekstraksi flavonoid maupun fenolik.
"Bisa menyatu antara pelarut dan ekstrak, juga tidak meninggalkan resido pengekstrak. Ekstraksi bahan alam dengan NADES berpotensi menjadi solusi utama dalam bioproses berkelanjutan dan pengembangan produk pangan alami yang lebih aman ditinjau dari segi secara ekologis dan ekonomis," jelasnya.
Prof Sri Wahyuni dengan Inovasi Manajemen Air Waduk melalui Satelit
Profesor dari Fakultas Teknik ini menawarkan solusi SMART WATER untuk mendeteksi risko kekeringan dan kelebihan air khususnya dalam manajemen pengoperasian waduk. Melalui visualisasi interaktif pada GIS, model ini mampu menyampaikan rekomendasi pelepasan air yang lebih efisien.
Model ini juga dilengkapi dengan penerapan spestat-temporal pada sistem multi reservoir. SMART WATER juga mampu memperkuat ketahanan air dan pangan.
"Model ini dibangun sebagai respons terhadap kebutuhan sistem pengelolaan air yang lebih presisi, terutama dalam menghadapi tantangan variabilitas dan ketidakpastian iklim yang semakin kompleks," ujarnya.
Prof Unggul Pundjung Juswono dan Metode Deteksi Dini Kerusakan Jaringan Akibat Polusi
Prof Unggul mengembangkan Bioelectrical Impedance Analyzer (BIA) yang bermanfaat untuk mendeteksi dini kerusakan jaringan tubuh khususnya akibat polusi. Menurutnya selama ini deteksi masih bergantung pada teknik pencitraan yang kurang praktis dan mengandung radiasi.
Melalui BIA, tingkat resistensi, reaktansi listrik, dan jaringan biologis dapat mudah diukur. Melalui kombinasi dengan AI, data dapat terproses dengan cepat meskipun butuh pelatihan model yang ekstensif serta kebutuhan data dalam jumlah besar.
"Kombinasi BIA dan penggunaan Artificial Intelligent memungkinkan deteksi kerusakan jaringan secara otomatis dan mandiri tanpa intervensi manual. Dibandingkan dengan metode sebelumnya seperti biopsi atau pencitraan medis, pendekatan BIA yang terintegrasi dengan Al menawarkan solusi non-invasid, cepat, real-time, dan bebas radiasi," jelasnya.
Prof Aji Sutrisno: Pemanfaatan Enzim untuk Bioekonomi Sirkular dan Krisis Iklim
Dunia saat ini tengah menghadapi 3 krisis lingkungan mulai dari perubahan iklim, polusi, dan juga hilangnya keanekaragaman hayati. Salah satu penyebabnya ialah ekonomi global yang bergantung pada bahan bakar fosil.
Prof Aji mengembangkan Bioekonomi Sirkular Terpadu (BEST) Biokatalis dengan memanfaatkan enzim untuk mengubah biomassa menjadi bermacam produk yang berguna di sektor pangan, energi, farmasi, tekstil, hingga biomaterial.
"Proses enzimasi itu ramah lingkungan, alami. Harus ada transisi dari ekonomi linier berbasis fosil ke sistem ekonomi sirkular yang minim limbah. Instrumen utamanya enzim dan mikroorganisme," ujarnya.
Berkat inovasi ini Prof Aji berhasil mengkonversi limbah udang menjadi bioproduk kitooligosakarida. Selain itu juga produksi beras dengan protein tinggi yang memanfaatkan modifikasi enzimatis untuk mengatasi stunting.
UB Kembali Kukuhkan 5 Profesor Lintas Keilmuan, Bahas Sengketa Hukum Laut hingga Pemanfaatan Enzim untuk Krisis Iklim
27 Mei 2025 20:50 27 Mei 2025 20:50


Tags:
Profesor Universitas Brawijaya Pengukuhan Profesor UB Gagasan Para ProfesorBaca Juga:
Cegah Perundungan di Ruang Digital, Tim Pengmas Ilmu Pemerintah UB Berikan EdukasiBaca Juga:
Guru Besar UB Lawan Kebijakan Kemenkes, Pelemahan Kolegium Ancam Kualitas Pendidikan DokterBaca Juga:
Penerima Beasiswa Teladan UB dan SMAN 1 Batu Luncurkan Website Lectura Baca Juga:
UB jadi Kampus Indonesia Pertama yang Gabung dalam Keanggotaan Texas International Education ConsortiumBaca Juga:
Kebijakan Pendidikan Tinggi menjadi Simbol Politik PenguasaBerita Lainnya oleh Lutfia Indah

28 Mei 2025 18:20
Dubes Inggris dan Pemprov Jatim Sepakat Beri Pelatihan Bahasa Inggris Bagi Guru Sekolah Taruna hingga Realisasi Proyek LRT

28 Mei 2025 14:34
Hanya Buka Jenjang SMP dan SMA, 181 Calon Siswa Sekolah Rakyat Kota Malang Lolos Seleksi Administrasi

28 Mei 2025 13:42
Rumah Sakit Universitas Indonesia Membuka Rekrutmen Pegawai Tidak Tetap, Intip Posisinya!

28 Mei 2025 12:54
Kiprah Gemilang Mahasiswa Unisma, Juara di International Essay Writing Competition

27 Mei 2025 20:50
UB Kembali Kukuhkan 5 Profesor Lintas Keilmuan, Bahas Sengketa Hukum Laut hingga Pemanfaatan Enzim untuk Krisis Iklim

27 Mei 2025 17:05
Dokter AY Belum Ditetapkan sebagai Tersangka, Polresta Malang Kota Perlu Lengkapi Materi Hukum

Trend Terkini

24 Mei 2025 09:50
Prediksi Arema FC vs Semen Padang, Singo Edan Siap Antar Kabau Sirah Degradasi

27 Mei 2025 12:01
Gaji PPPK Kabupaten Halmahera Selatan Siap Dibayarkan

23 Mei 2025 22:53
Asri dan Dingin, Segarnya Berenang di Pentungan Sari Water Park Kabupaten Malang

24 Mei 2025 15:52
Khofifah Salurkan Rp7,62 Miliar untuk Warga Bangkalan, Upaya Tekan Kemiskinan

24 Mei 2025 00:09
Breaking News: Kabupaten Malang Dilanda Dua Kebakaran, Pabrik Rokok dan Pasar Singosari
Trend Terkini

24 Mei 2025 09:50
Prediksi Arema FC vs Semen Padang, Singo Edan Siap Antar Kabau Sirah Degradasi

27 Mei 2025 12:01
Gaji PPPK Kabupaten Halmahera Selatan Siap Dibayarkan

23 Mei 2025 22:53
Asri dan Dingin, Segarnya Berenang di Pentungan Sari Water Park Kabupaten Malang

24 Mei 2025 15:52
Khofifah Salurkan Rp7,62 Miliar untuk Warga Bangkalan, Upaya Tekan Kemiskinan

24 Mei 2025 00:09
Breaking News: Kabupaten Malang Dilanda Dua Kebakaran, Pabrik Rokok dan Pasar Singosari

