Campak, Penyebab dan Penanggulangannya

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

21 Januari 2023 05:54 21 Jan 2023 05:54

Thumbnail Campak, Penyebab dan Penanggulangannya Watermark Ketik
Ilustrasi Campak. (Foto : Sehatnegriku.kemkes.go.id)

KETIK, SURABAYA – Campak kembali menjadi sorotan setelah Kementerian Kesehatan menerapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat melonjaknya kasus penularan di 31 provinsi.

Penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang mudah menular dan menimbulkan masalah kesehatan lainnya. Apalagi saat ini penyakit ini tidak hanya menyerang balita dan anak anak, tetapi orang dewasa pun juga dapat tertular.

Campak adalah penyakit yang disebabkan infeksi virus yang termasuk keluarga paramyxovirus. Ketika seseorang terinfeksi, maka virus akan menyerang sel inang dan menggunakan komponen di dalamnya untuk memperbanyak diri.

Pada awalnya, virus penyebab campak menginfeksi saluran pernapasan. Virus tersebut juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui aliran darah.

Virus penyebab campak mudah menyebar melalui udara ketika orang yang sedang terinfeksi batuk atau bersin, dan orang di dekatnya menghirup droplet infeksius tersebut.

Virus juga dapat menular melalui kontak langsung dengan cairan dari hidung atau mulut orang yang terkena campak.

Dilansir National Health Service (NHS), campak dapat mengakibatkan masalah yang lebih serius jika virus menyebar ke beberapa bagian tubuh, misalnya paru-paru atau otak. Beberapa masalah yang dapat muncul akibat campak, yaitu pneumonia, meningitis bahkan sampai kebutaan.

Sebenarnya campak sendiri dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Di Indonesia pun pemerintah telah memfasilitasi imunisasi campak bagi balita. Namun akibat pandemi Covid-19 lalu, pemerintah mengalihkan fokus pada penanganan terlebih dahulu sehingga Imunisasi campakpun bisa dibilang berkurang.

Menjalani vaksinasi merupakan cara terbaik untuk mencegah campak. Dengan mendapatkan vaksinasi, kamu tidak hanya melindungi diri sendiri dan keluarga saja, melainkan juga dapat melindungi orang lain yang tidak dapat divaksinasi.

Makin banyak orang yang telah divaksinasi, maka penyakit tersebut makin sedikit bersirkulasi atau menyebar di masyarakat. Ini disebut dengan istilah kekebalan kelompok atau herd immunity. Untuk mencapai kekebalan kelompok terhadap penyakit campak, setidaknya 96 persen populasi harus sudah divaksinasi.(*)

Tombol Google News

Tags:

Campak Kemenkes KLB kesehatan Imunisasi Anak anak