KETIK, ACEH SINGKIL – Tingginya intensitas hujan 3 hari terakhir di Aceh Singkil, menyebabkan jalur evakuasi Ujung Bawang - Sebatang menuju Rimo tidak bisa dilintasi kendaraan.
Selain akses jalan, air juga menggenangi pemukiman penduduk, khususnya di kawasan Kemukiman Pemuka. Hampir ratusan rumah warga di Desa Pea Bumbung dan Ujung Bawang, Kecamatan Singkil terimbas banjir.
Khalikul Sakda, warga Desa Ujung Bawang, mengatakan, banjir kali ini terjadi akibat meluapnya air dari hulu Sungai Lae Soraya, Simpang Kiri dan daerah hulu sungai Lae Cinendang, Simpang Kanan pada hari Minggu, 13 Oktober 2024.
"Disamping akses jalan dan rumah, banjir juga turut menggenangi fasilitas umum, seperti kantor desa, sekolah, poskesdes dan mushalla," kata Khalikul.
Rabuman Bancin, warga lainnya, ikut menimpali bahwa rumah miliknya juga terimbas banjir sejak pagi tadi.
“Banjir Aceh Tenggara dan Subulussalam turut mempengaruhi dampak banjir di Aceh Singkil, faktanya air dari 2 daerah itu jatuhnya kesini semua,” kata Rabuman.
Sebagian warga pun harus menyelamatkan barang-garang elektronik dan perabotan rumah tangga ke lokasi yang lebih tinggi dan aman.
Kurun waktu kurang dari 3 jam, debit air naik antara 20 hingga 30 cm. Akibatnya banyak rumah-rumah warga mulai tergenang.
Pemerintah desa se-Kemukiman Pemuka (gabungan desa/kewilayahan adat, setara dengan kecamatan) mengimbau kepada seluruh warganya agar lebih hati-hati dan waspada akan dampak hujan yang terus mengguyur.
“Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak panik. Terus pantau keadaan di sekitar, jika diperlukan bantuan segera menghubungi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Pusdalop BPBD, “ imbau Kepala Mukim, H. Rabiul. (*)