Lestarikan Kearifan Lokal, Unesa Hidupkan Budaya Jawa di Kampus

20 Maret 2025 13:54 20 Mar 2025 13:54

Thumbnail Lestarikan Kearifan Lokal, Unesa Hidupkan Budaya Jawa di Kampus Watermark Ketik
Para mahasiswa prodi Bahasa dan Sastra Jawa, Fakultas Bahasa dan Seni Unesa. (Foto: Unesa)

KETIK, SURABAYA – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya dan kesenian nusantara, khususnya di lingkungan Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) melalui Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Nilai-nilai kejawaan tetap dijaga dari berbagai aspek. 

Dosen Pendidikan Bahasa Jawa Unesa, Latif Nur Hasan menyampaikan bahwa Unesa tidak hanya menjadi tempat pendidikan, tetapi juga ruang pelestarian seni dan budaya Jawa. Salah satu buktinya adalah keberadaan infrastruktur khas Jawa di lingkungan kampus.

“Kami memiliki bangunan joglo, gazebo dengan ukiran khas Jawa, serta masjid yang didominasi elemen kayu dengan ukiran Jawa. Ini mencerminkan semangat kami untuk membumikan nilai-nilai kearifan lokal,” kata Latif, Kamis 20 Maret 2025.

Tidak hanya dari segi fasilitas dan bangunan, Unesa juga berupaya melestarikan budaya Jawa melalui bidang akademik di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa. Mahasiswa wajib menyusun skripsi dengan pengantar berbahasa Jawa, termasuk bagian abstrak yang ditulis menggunakan aksara Jawa. 

"Hal ini menjadi bentuk konkret pelestarian bahasa Jawa di ranah ilmiah," tambahnya.

Tak hanya itu, pelestarian budaya Jawa juga dilakukan melalui busana. Mahasiswa tingkat akhir yang mengikuti ujian skripsi wajib mengenakan busana Jawa, baik di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa maupun pada program Magister Seni Budaya. 

“Busana Jawa seperti beskap, kebaya, dan jarik menjadi bagian dari prosesi akademik yang sarat makna,” paparnya.

Tradisi lainnya yang dijaga adalah Kemis Kliwonan, di mana setiap Kamis Kliwon, dosen dan mahasiswa di Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa diwajibkan memakai busana adat Jawa saat beraktivitas di kampus. 

Hal ini menjadi bagian dari usaha Unesa menumbuhkan kecintaan terhadap budaya lokal sejak dini. Tak hanya itu, dalam aktivitas formal, Unesa juga menyelipkan penggunaan bahasa Jawa. 

“Setiap rapat di Unesa dibuka dengan bahasa Jawa. Khusus di prodi kami, seluruh proses rapat dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Jawa,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unesa Pendidikan budaya Jawa bahasa SENI Akademik