Merawat Lansia, Merawat Bangsa, Pemkab Sleman Peringati HLUN Ke-29

21 Juni 2025 07:31 21 Jun 2025 07:31

Thumbnail Merawat Lansia, Merawat Bangsa, Pemkab Sleman Peringati HLUN Ke-29
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama. (Foto: Fajar Rianto/Ketik)

KETIK, SLEMAN – Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Susmiarto menyampaikan usia Lanjut atau sering dikenal dengan Lansia merupakan suatu pencapaian, sebuah perjalanan hidup yang patut dihormati dan diberdayakan. Saat ini, Indonesia sedang memasuki era penduduk menua (aging population). Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kabupaten Sleman pada khususnya, menjadi tempat dengan proporsi penduduk lansia tertinggi di Indonesia.

Tercatat pada 2025, lansia di Sleman mencapai 177.634 jiwa atau 16,7% dari total penduduk. Hal ini menjadi ukuran keberhasilan pelayanan kesehatan, meningkatnya kualitas hidup dan umur harapan hidup yang mencapai 75,26 tahun. Capaian ini menjadi yang tertinggi di DIY.

“Alhamdulillah, di Kabupaten Sleman usia harapan hidup baik laki - laki maupun perempuan mencapai 75,26 tahun,” kata Susmiarto.

Menurut Susmiarto, capaian tersebut tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor dalam mendukung ketangguhan lansia, baik melalui pelayanan kesehatan, pembinaan keluarga, maupun program - program sosial lainnya.

Ia tekankan usia harapan hidup yang tinggi perlu dibarengi dengan kualitas hidup yang baik. Untuk itu perlu upaya dalam mempertahankan kemandirian dan kesehatan lansia, karena kualitas kesehatan dan kemandirian lansia tidak hanya berdampak bagi individu tetapi juga keluarga dan masyarakat luas.

Disebutkan, adapun program untuk lansia di antaranya Bina Keluarga Lansia (BKL), yang mencakup kegiatan seperti senam lansia, posyandu lansia, dan pembinaan sosial-psikologis di masyarakat.

"Masih banyak tantangan yang dihadapi dalam meningkatkan kualitas hidup para lansia di Kabupaten Sleman. Hingga saat ini di Sleman masih terdapat sekitar 17,3% lansia yang kualitas hidupnya rendah, dan 80,8% caregiver masih bergantung pada keluarga terdekat," ungkapnya.

Ia tegaskan hal ini menjadi tanggung jawaB pemerintah, masyarakat, dan keluarga, untuk meningkatkan kuaitas hidup para lansia di Sleman demi tercapainya visi Kabupaten yakni Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Sleman yang Maju, Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban,” ucapnya.

Foto Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 Tingkat Kabupaten Sleman dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman yang digelar Pemkab Sleman Jumat 20 Juni 2025. (Foto: Fajar Rianto/Ketik)Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 Tingkat Kabupaten Sleman dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman yang digelar Pemkab Sleman Jumat 20 Juni 2025. (Foto: Fajar Rianto/Ketik)

Oleh karena itu Susmiarto mengingatkan pentingnya untuk mewujudkan lansia tangguh dalam 7 dimensi yakni spiritual, fisik, intelektual, emosional, sosial kemasyarakatan, profesioan dan lingkungan.

Ia berharap, program - program yang telah diberikan nantinya dapat menjadikan usia harapan hidup di Kabupaten Sleman semakin tinggi. Mengingat ini merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman.

Pernyataan Sekda Sleman tersebut disampaikan saat acara Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29 Tingkat Kabupaten Sleman dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman yang digelar Pemkab Sleman Jumat 20 Juni 2025.

Momentum Strategis

Sedangkan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Cahya Purnama menyampaikan, Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2025 yang jatuh setiap tanggal 29 Mei tahun ini mengusung tema "Merawat Lansia, Merawat Bangsa"

"Peringatan HLUN ini merupakan momentum strategis untuk kembali meneguhkan komitmen Pemkab Sleman dalam meningkatkan kesejahteraan lansia," harapnya.

Diungkapkan, Indonesia saat ini memasuki era struktur penduduk tua, di mana proporsi penduduk lansia semakin meningkat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, populasi lansia berusia 60 tahun ke atas telah mencapai 29,3 juta jiwa atau sekitar 10,82% dari total penduduk.

Angka tersebut, menurut Cahya, diproyeksikan akan terus meningkat signifikan. Bahkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memprediksi bahwa pada tahun 2045, lansia akan mencapai 16,5% dari total populasi. Fenomena ini membawa tantangan tersendiri dalam aspek kesehatan, sosial, dan ekonomi.

Dalam kesempatan ini Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sleman Cahya Purnama juga menyampaikan  adanya tantangan kesehatan yang dihadapi. Yakni berupa, peningkatan beban penyakit tidak menular (PTM) seperti hipertensi (63,1%) dan diabetes (19,4%) pada lansia, berdasarkan data Riskesdas 2018. Serta masalah kesehatan mental termasuk isu kesepian dan isolasi sosial.

"Satu dari lima lansia, merasa kesepian," ungkapnya.

Ia tambahkan, persoalan ini berdampak pada kualitas hidup dan kesejahteraan emosional mereka. Cahya menegaskan tantangan ini memerlukan perhatian serius dan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, baik pemerintah, keluarga, maupun masyarakat, untuk memastikan lansia dapat menjalani masa tuanya dengan sehat, aktif, dan bermartabat.

Untuk itu Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen penuh mewujudkan layanan kesehatan yang komprehensif dan berkualitas bagi lansia. Hal ini tercermin dari komitmen pada pelayanan lansia. Di mana, 100 persen puskesmas di wilayah Kabupaten Sleman telah memiliki layanan ramah lansia.

“Inovasi Tua Keladi di puskesmas merupakan salah satu contoh wujud nyata dari kepedulian Kabupaten Sleman terhadap hak kesehatan lansia untuk memastikan mereka mendapatkan pelayanan terbaik yang mereka butuhkan,” ujarnya.

Ia jelaskan, kerja sama dengan puskesmas, pencegahan penyakit, promosi kesehatan, merupakan pilar utama dalam menghadirkan pelayanan kesehatan kepada lansia. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi angka kesakitan pada lansia dan meningkatkan harapan hidup untuk sehat bagi lansia.

Selain itu ditegaskan pula, peran keluarga dan masyarakat memegang pengaruh yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang mendukung terhadap kesehatan dan kesejahteraan lansia.

Adapun peringatan HLUN tingkat Kabupaten Sleman ini dihadiri sejumlah pihak. Termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Parmilah Harda Kiswaya (Mila Harda). Acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan diantaranya cek kesehatan, senam bersama, penampilan angklung, pembagian doorprize untuk lansia. Serta talkshow, "Lansia Sehat Bahagia & Sejahtera" yang dibawakan oleh dr Dian Pratiwi, Sp PD-KHOM, FINASIM dari RSUD Sleman. (*)

Tombol Google News

Tags:

HLUN Hari Lanjut Usia Nasional Sleman lansia kesehatan Pemkab Sleman Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Cahya Purnomo Dinkes Sleman TP PKK Sleman