PMII sebagai Risalah Gerakan Ahlusunah

23 Maret 2025 07:02 23 Mar 2025 07:02

Thumbnail PMII sebagai Risalah Gerakan Ahlusunah Watermark Ketik
Oleh: Ardityya Hoswinandar*

Setiap masa pasti ada orangnya, dan setiap orang pasti ada masanya. Begitu pula dalam sejarah perjuangan bangsa ini, dalam setiap masa pemuda selalu memiliki peranan strategis dalam setiap peristiwa bahkan dapat dikatakan bahwa pemuda menjadi tulang punggung dari keutuhan perlawanan dan perjuangan bangsa. Tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan dari keterlibatan pemudanya. 

Dapat kita telaah ke belakang mulai dari sumpah pemuda 1928 hingga gerakan-gerakan mahasiswa yang selalu menuntut perubahan sejak tahun 1961, 1998 dan setelah reformasi seperti saat ini, dengan begitu dapat dikatakan bahwa mahasiswa senantiasa menjadi garda terdepan dalam menyuarakan perubahan dalam dinamika politik tanah air.

Seperti sebuah wadah yang menampung jutaan massa agar tetap terhimpun dengan landasan yang jelas diperlukan suatu formulasi semacam pembentukan landasan berpikir serta ideologisasi untuk menciptakan keteraturan dalam gerakan mahasiswa, seperti dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia merupakan organisasi ekstra mahasiswa yang lahir pada tahun 17 April 1960 di Surabaya, lahirnya PMII merupakan manifesting dari hasrat yang sangat kuat di kalangan mahasiswa NU untuk membentuk sebuah organisasi yang menjadi tempat berkumpul dan beraktivitas serta memperjuangkan nilai-nilai ahlussunah wal jamaah.

Ahlusunah wal jamaah (Aswaja) merupakan suatu kerangka pemahaman serta pengamalan keyakinan tauhid yang diterapkan oleh sebagian besar muslim di Indonesia dengan tiga bidang utama yang meliputi Aqidah, Fikih, dan Tasawuf. Kader-kader PMII harus senantiasa selalu berusaha mengemban amanah dan tanggung jawab keislaman yang tidak bisa dipisahkan dari tanggung jawab kemahasiswaan dan kebangsaan.

Sejak tahun 1995/1997, PMII telah menjadikan Aswaja sebagai manhaj al-fikr. PMII memandang Ahlusunah wal jamaah sebagai metode berpikir keagamaan yang mencakup semua aspek kehidupan dengan berlandaskan moderasi, keseimbangan, dan toleransi. Sebagai manhaj al-fikr, PMII berpegang pada prinsip-prinsip tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), ta’adul (keseimbangan), dan tasamuh (toleran). 

Sikap moderat tercermin dalam pengambilan hukum (istinbath) yang memperhatikan posisi akal di samping nash. PMII percaya bahwa gagasan ini sangat relevan dengan konteks modern, terutama karena interpretasi doktrin Aswaja yang selama ini dianggap kurang fleksibel. Dengan menjadikannya sebagai manhaj al-fikr, Aswaja menjadi lebih adaptif, memfasilitasi inovasi, dan upaya baru untuk menghadapi tantangan zaman.

Prinsip dasar yang harus dimiliki dan diamalkan oleh kader-kader PMII meliputi aqidah, sunnah, ijtihad, kebersamaan, dan toleransi, yang kemudian diinternalisasikan menjadi empat nilai keaswajaan, yaitu:

  • Tawasuth: Sikap pertengahan yang tidak ekstrem, bersumber dari QS Al-Baqarah: 143, yang menegaskan umat Islam sebagai umat pertengahan.
  • Tawazun: Keseimbangan dalam segala hal, termasuk penggunaan dalil yang bersumber dari akal, berdasarkan QS Al-Hadid: 25, yang menekankan pentingnya keadilan.
  • Tasamuh: Toleransi, yaitu sikap menghargai orang lain dalam berbagai aspek sosial, bersumber dari QS Thaha: 44, yang mendorong komunikasi yang lembut.
  • Ta’adul: Sikap berpihak pada kebenaran, yang mencakup pemahaman hak dan martabat setiap individu dengan latar belakang sosial yang berbeda.

Dengan prinsip-prinsip ini, PMII berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam perjuangan bangsa dan menjaga keutuhan nilai-nilai keislaman di tengah dinamika sosial yang terus berkembang.

*) Ardityya Hoswinandar merupakan Ketua rayon cakrawala PMII UMM

**) Isi tulisan di atas menjadi tanggung jawab penulis

***) Karikatur by Rihad Humala/Ketik.co.id

****) Ketentuan pengiriman naskah opini:

  • Naskah dikirim ke alamat email [email protected].
  • Berikan keterangan OPINI di kolom subjek
  • Panjang naskah maksimal 800 kata
  • Sertakan identitas diri, foto, dan nomor HP
  • Hak muat redaksi.(*)

Tombol Google News

Tags:

opini PMII Aswaja Ahlusunah