KETIK, MALANG – Juangsih, Pemilik Warung Mbak Sih di Desa Ngroto Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur sedang sibuk melayani pelanggan, Minggu (12/5/2024).
Pagi itu, Warung Mbak Sih sedang ramai pembeli yang datang dari berbagai daerah luar Kecamatan Pujon.
Warung Mbak Sih sekarang memang sedang Viral, Wira-wiri di beranda beberapa media sosial. Hal itu lantaran, warung sederhana itu menerapkan konsep all you can eat, atau bebas makan sepuasnya dengan harga Rp 10 ribu.
Bayangkan, hari gini ada seporsi makan harga Rp 10 saja sudah langka. Apalagi Rp 10 ribu makan sepuasnya, tentu akan diserbu banyak pembeli.
Mbak Sih, Pemilik Warung Mbak Sih sedang menyiapkan nasi bungkus. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)
Di Warung Mbak Sih, pembeli bebas mengambil nasi, sayur dan lauk pauk sesuka hati di meja prasmanan. Ada dua pilihan nasi di sana. Yaitu nasi ampok (Nasi Jagung halus) dan nasi putih yang disiapkan dalam dua magic com berukuran besar.
"Cuma menunya, masakan kampung mas. Sayurnya ada Labu Siam, Sayur Pedas, Urap urap, Sayur lumbu dan Sayur nangka muda. Untuk lauk macam macam olahan tempe dan ikan asin," kata Mbak Sih.
Pagi itu, Warung Mbak Sih penuh sesak pembeli. Pembeli harus antri untuk mengambil nasi dan lauk di meja. Sedangkan, Mbak Sih dan beberapa orang yang membantu sedang sibuk membungkus nasi pesanan.
Warung Mbak Sih memang berdiri sederhana dengan dinding dari anyaman Bambu. Luas yang digunakan makan pembeli tidak kurang dari 5 meter. Ada meja dan kursi yang bersebelahan langsung dengan meja prasmanan.
Sedangkan, di bagian luar ada dua gazebo dan beberapa meja lesehan. Pengunjung bebas memilih. Mau didalam, lesehan, atau di gazebo.
Namun, jika anda datang pagi di hari libur dipastikan tidak dapat tempat makan. Karena, penuh dengan pengunjung yang menikmati sarapan.
"Alhamdulillah, sekarang pelanggan sudah dari berbagai daerah. Kemarin ada yang dari jakarta. Katanya sengaja ke sini pas liburan ke Kota Batu," tambah Mbak Sih.
Menurut Mbak Sih, ia mulai berjualan sejak 2010 lalu. Waktu itu pelanggan Mbak Sih cuma warga sekitar. Waktu itu penjualanya paling banyak nasi bungkus untuk mengirim pekerja di sawah.
Dikatakannya, saat pertama berdiri, Warung Mbak Sih tidak berkonsep prasmanan. Baru setelah, kejadian Gunung Kelud meletus pada 2014, konsep warungnya berubah menjadi prasmanan.
"Ya pas Gunung Kelud meletus, warung saya ambruk. Kemudian saya bangun lagi jadi prasmanan sampai sekarang," urai perempuan murah senyum itu.
Mbak Sih mengatakan, ia mampu menjual 500 hingga 700 bungkus nasi dalam sehari. Sedangkan, untuk pengunjung yang maka di tempat, ia tidak bisa menghitung. Karena lalu lalang pengunjung yang begitu banyak.
Pengunjung memenuhi Warung Mbak Sih di Desa Ngroto Kecamatan Pujon Kabupaten Malang. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id).
Mbak Sih hanya bisa memperkirakan dari jumlah nasi di magic com yang habis. Memang seperti tak pernah berhenti, karyawan Mbak Sih terus menerus mengisi masakan di meja prasmanan. Karena sangking ramainya.
"Dengan 10 ribu pengunjung bisa bebas mengambil nasi dan lauk. Kalau tambah teh cuma Rp 5 ribu. Jadi 15 ribu makan dan satu gelas teh," jelasnya.
Warung Mbak Sih termasuk Hidden Gems. Karena berada di dalam perkampungan. Dari jalan raya berjarak sekitar 1 km. Bagi orang yang baru pertama ke sana memang agak sulit mencarinya. Karena berada di antara bangunan sekolah.
Pengunjung dari kota Batu atau dari Kediri bisa langsung mencari masjid Jami Desa Ngroto yang berada di pinggir jalan nasional Batu- Kediri. Dari situ masuk Gang hingga menemukan SMP Islam. Kemudian belok kiri kira kira 500 M hingga menemukan SMA Islam Pujon. Nah, Warung Mbak Sih berada tepat di samping sekolah tersebut. (*)