Gubernur Jabar Ajak OJK Perkuat Kolaborasi Berantas Bank Gelap dan Pinjol Ilegal

25 Maret 2025 23:06 25 Mar 2025 23:06

Thumbnail Gubernur Jabar Ajak OJK Perkuat Kolaborasi Berantas Bank Gelap dan Pinjol Ilegal Watermark Ketik
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, saat pelantikan Kepala OJK Jabar Darwisman, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (25/3/25). (Foto: Iwa/Ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jabar lebih galak lagi menertibkan pinjol nakal dan ilegal yang merugikan. 

Gubernur Jabar juga mengajak OJK menertibkan lembaga financing non - perbankan seperti koperasi simpan pinjam (kosipa) yang operasinya sama dengan rentenir, menyasar orang – orang desa dan buruh pabrik. 
 
Menurut gubernur, sifat konsumtif masyarakat menjadi penyebab banyaknya warga Jabar yang mengakses bank gelap dan pinjol.

"Itu kan bisa dikategorikan pidana kalau bank gelap, namanya kejahatan perbankan. Bisa kita berantas asal semuanya kompak," ujar Dedi selepas pengukuhan Kepala OJK Jabar, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (25/3/2025).

Dedi Mulyadi mengaku khawatir di momen Lebaran ini banyak masyarakat yang meminjam uang dari bank gelap dan pinjol ilegal. Dedi meminta masyarakat fokus pada makna Idulfitri ketimbang membeli barang baru demi gaya hidup.

"Susah melarang orang pinjam. Yang paling utama adalah jangan konsumtif. Sederhana saja, kalau tidak punya uang jangan memaksa. Jangan sampai ingin Lebaran dengan penuh sukacita tetapi setelahnya mengalami derita," tuturnya.

Dedi berharap pergantian kepala OJK Jabar menjadi momentum dalam memberantas bank gelap dan pinjol ilegal di Jabar. Adapun Kepala OJK Jabar yang dikukuhkan adalah Darwisman, menggantikan pejabat lama Imansyah. 

"Pengukuhan ini mengingatkan kita akan problem perbankan di Jabar. Mari kita perkuat kolaborasi untuk memberantas bank gelap dan pinjol," seru Dedi.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan yang juga Anggota Dewan Komisioner OJK, Dian Ediana Rae mengatakan, harapan Gubernur Dedi mengenai pemberantasan bank ilegal dan pinjol harus diatensi oleh OJK Jabar.

"Arahan dari Pak Gubernur saya kira jadi perhatian OJK terkait pemberantasan bank informal dan pinjol ilegal. Ini harus jadi prioritas," tandas Dian.

Terkait pinjol ilegal, Dian mengungkap, OJK sudah menindak pinjol ilegal di Jabar. Termasuk menutup 10 ribu rekening yang terlibat judi online.

"Yang pinjol ilegal sudah banyak yang kita tutup. Termasuk juga judol sudah menutup lebih dari 10 ribu rekening terindikasi judol," ungkapnya.

Dian menyebut tidak mudah memberantas pinjaman yang dilakukan secara online. Apalagi di Jabar tantangannya cukup besar, karena jumlah penduduknya tertinggi di Indonesia.

"Tidak gampang memberantas ini karena dilakukan secara online. Tapi ini jadi isu yang akan jadi prioritas Pak Darwisman di Jabar yang tantangannya cukup besar karena populasinya besar. Karena itu kerjasama dengan berbagai pihak menjadi penting," tandas Dian.(*)

Tombol Google News

Tags:

GUBERNUR JABAR dedi mulyadi ojk.keuangan pinjol Pinjol Ilegal bank bank gelap