Mendukbangga Wihaji Apresiasi Prevalensi Stunting Jabar Turun 5,8%

17 Juni 2025 18:04 17 Jun 2025 18:04

Thumbnail Mendukbangga Wihaji Apresiasi Prevalensi Stunting Jabar Turun 5,8%
Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji saat peluncuran Gerakan Sehati di Desa Sukamanah Kec Pangalengan Kab Bandung, Selasa (17/6/25),(Foto: Iwa/Ketik)

KETIK, BANDUNG – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji mengapresiasi turunnya angka prevalensi stunting Jawa Barat. 

Prevalensi stunting Jabar yang turun sebesar 5,8 persen ini berhasil menurunkan prevalensi nasional dari 21,5 persen menjadi 19,8 persen. Untuk kali pertama dalam sejarah prevalensi stunting Indonesia berada di bawah 20 persen. 

Saat peluncuran Gerakan Sehat dan Atasi Stunting (Sehati) di Desa Sukamanah Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung, Selasa (17/6/2025), Wihaji mengatakan jika stunting di Jabar turun, otomatis akan berpengaruh terhadap prevalensi stunting se-Indonesia. 

"Prevalensi Jawa barat alhamdulillah sudah bagus. Jawa Barat sekarang sudah 15,9 persen. Jadi, di bawah rata-rata nasional. Semoga ini menjadi inspirasi dengan provinsi-provinsi lain,” ungkap Wihaji. 

Menurut menteri jumlah penduduk yang paling banyak di Indonesia Jawa Barat. Hampir 50 juta lebih warganya. Dari 284 juta penduduk Indonesia, paling banyak Jawa Barat. 

"Kalau mau menyelesaikan stunting, maka urusi Jawa Barat. Insya Allah akan mengurangi se-Indonesia. Karena itu, saya hari ini ke Jawa Barat,” tandas Wihaji.

Wihaji menjelaskan, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2024-2029 telah mematok target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen pada 2029. Adapun capaian 2024 sebesar 19,8 persen masih di bawah target nasional sebesar 18 persen. Karena itu, Wihaji mengapresiasi keberhasilan Jabar menurunkan prevalensi stunting dari 21,7 persen menjadi 15,9 persen. 

Kedatangan Wihaji ke Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung dalam rangka peluncuran Gerakan Sehati untuk mendukung Genting melalui kolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara 1 (PTPN 1). Melalui gerakan ini, PTPN 1 akan menjadi orang tua asuh bagi 200 keluarga berisiko stunting (KRS) di sekitar perkebunan Pangalengan. 

Gerakan Sehati lahir untuk mendukung program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) yang menjadi salah satu quick wins Kemendukbangga/ BKKBN.

KRS yang akan dibantu adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan baduta atau KRS dalam periode 1000 hari pertama kehidupan. "Kenapa baduta, karena setelah dua tahun kalau stunting susah disempurnakan. Tapi kalau aman (selama dua tahun), berarti ke depan aman,” terang Wihaji.

Bersama PTPN I dalam rangka melakukan kerja pentahelix supaya nanti prevalensi stunting-nya zero. Menurut menteri cikal bakal generasi masa depan Indonesia itu salah satunya di Jawa Barat. 

Kalau stunting-nya aman, zero, berarti IQ-nya rakyat Indonesia di atas 78. Berarti aman dan ini menjadi generasi masa depan Indonesia,” jelas Wihaji.

Sementara itu, dalam dialognya dengan warga, Wihaji menjelaskan stunting merupakan situasi kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan dan berat badan jika dibandingkan dengan umurnya. Kondisi ini terjadi akibat kurangngnya asupan gizi, air bersih, buruknya sanitasi, dan pernikahan pada usia muda. Menurutnya, salah satu yang dipastikan menjadi pemicu stunting adalah pernikahan dini. 

Terkait gerakan Sehati yang diprakarsai PTPN 1, Wihaji berpesan agar paket bantuan didistribusikan dan dikonsumsi secara tepat. Ia berpesan kepada Ibu-ibu hamil yang nanti mendapat makanan bergizi. 

Kalau memang untuk anaknya, dimakan oleh anaknya. Kalau memang untuk ibu hamil atau ibu menyusui, dimakan ibunya. "Jangan sampai PTPN datang bawa makanan, yang makan bapaknya,” pesan Wihaji. 

Turut mendamping Mendukbangga/Kepala BKKBN antara lain Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan, Kaper BKKBN Provinsi Jawa Barat dan Kepala DP3AKB Provinsi Jawa Barat. Kemudian Wakil Bupati Bandung Ali Syakieb, Ketua TP PKK Kabupaten Bandung Emma Dety Dadang Supriatna, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung Muhamad Hairun dan Camat Pangalengan Vena Andriawan.(*)

Tombol Google News

Tags:

mendukbangga Kepala BKKBN BKKBN Stunting PTPN ptpn 1 bapak asuh