KETIK, SIDOARJO – Tak terdengar tepuk tangan bersahutan. Suasana rapat paripurna DPRD Sidoarjo lebih banyak hening. Bahkan, saat Juru Bicara Bapemperda DPRD Sidoarjo Abud Asrori membacakan hasil rapat bapemperda, nyaris tidak terdengar tepuk tangan. Maklum, anggota dewan yang hadir cuma 10 orang.
Rapat paripurna DPRD Sidoarjo Kamis siang itu dihadiri oleh Plt Bupati Sidoarjo Subandi. Subandi hadir bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo Fenny Apridawati beserta jajaran pejabatnya. Baik eselon II maupun eselon III. Sesekali mereka menengok salah satu bagian atap ruang paripurna yang bocor. Air terus menetes.
Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih, Wakil Ketua Warih Andono, dan Wakil Ketua Suyarno duduk di samping Plt Bupati Subandi. Tiga pimpinan dewan tersebut hadir, minus Wakil Ketua DPRD Sidoarjo dari Gerindra H Kayan.
Salah satu ruang komisi di kantor DPRD Sidoarjo yang juga sedang kosong. Tidak terlihat anggota di sana. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Siapa saja tujuh anggota DPRD Sidoarjo yang hadir dalam paripurna tersebut? Mereka adalah Emir Firdaus (PAN), M. Rafi Wibisono (PKB), Ainun Jariyah (PKB), Supriyono (Gerindra), Wahyu Lumaksono (Golkar), Achmad Muzayin Syafrial (Gerindra), dan Abud Asrori (PKB). Jadi, total hanya 10 di antara 50 legislator yang duduk di kursi wakil rakyat.
Mereka duduk menyebar. Emir Firdaus duduk di ujung timur depan. Adapun Ainun Jariyah duduk di kursi deretan paling belakang. Rafi Wibisono dan Muzayyin duduk di kursi deretan ketiga dari depan. Adapun Supriyono, Abud Asori, dan Wahyu Lumaksono duduk di deretan kursi kedua dari depan.
Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD dari Fraksi Golkar Warih Andono. Rapat dibuka tidak seperti biasanya. Yaitu, tidak menyebutkan jumlah anggota DPRD yang hadir saat itu. Biasanya pemimpin rapat menyebutkan jumlah anggota DPRD Sidoarjo yang hadir.
Plt Bupati Sidoarjo Subandi menyalami satu per satu anggota DPRD Sidoarjo. Total hanya 10 di antara 50 anggota DPRD yang datang. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)
Sebelumnya, seorang staf Sekretariat DPRD Sidoarjo terlihat berkeliling ke ruang-ruang komisi. Sambil membawa daftar hadir. Namun, yang ditemui ternyata memang cuma 20 persen anggota. Yaitu, 10 di antara total 50 legislator di DPRD Sidoarjo.
Mengapa begitu sedikit anggota DPRD Sidoarjo yang menghadiri rapat paripurna itu? Ketua DPRD Sidoarjo Abdillah Nasih menjelaskan, memang rapat paripurna hari itu bukan rapat atau forum pengambilan keputusan. Jadi, tidak diperlukan syarat kuorum.
Agenda rapat paripurna Kamis itu adalah Penyampaian Pandangan Bapemperda DPRD Sidoarjo terhadap Raperda tentang Perusda BPR Delta Arta. Pandangan itu dibacakan oleh Abud Asrori. Belum sampai pada keputusan pengesahan raperda menjadi perda.
”Namun begitu, saya berharap semua anggota DPRD Sidoarjo tetap hadir. Salah satu tugas anggota DPRD adalah menghadiri rapat paripurna seperti ini,” ungkap Abdillah Nasih.
Dia menyatakan sudah mengirim pesan kepada anggota-anggota dari Fraksi PKB dan fraksi-fraksi lain. Para ketua fraksi diminta untuk mengingatkan anggota fraksi agar menghadiri paripurna.
”Kami harap bisa menertibkan anggota fraksinya,” ungkap Abdillah Nasih saat dikonfirmasi setelah rapat paripurna Kamis (30 Januari 2025).
Wakil Ketua DPRD Warih Andono juga mengaku sudah mengirim pesan kepada ketua dan anggota Fraksi Golkar DPRD Sidoarjo. Mereka diharapkan juga tertib menghadiri rapat paripurna sebagai salah satu tugasnya.
”Tadi saya sudah kirim pesan kepada mereka agar tertib,” ungkap Warih Andono yang wakil ketua DPRD Sidoarjo dari Partai Golkar tersebut. (*)