KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah mengkaji ulang upaya penguraian kemacetan di kawasan Taman Pelangi atau Bundaran Dolog. Hasil kajian menunjukkan bahwa pembangunan flyover lebih efektif dibandingkan underpass yang sebelumnya direncanakan.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan keputusan untuk membangun flyover dilakukan agar semua jalur dapat berfungsi sehingga kepadatan kendaraan dapat terurai lebih cepat.
"Di Taman Pelangi setelah kita lakukan rapat itu kayaknya akan pakai flyover. Karena nanti jika dipaksa buat underpass maka satu sisi jalan tidak akan berfungsi," jelas Eri, Kamis, 20 Maret 2025.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)
Eri menambahkan untuk underpass pihaknya memilih membangun di kawasan Margorejo. Mengingat kawasan tersebut juga rawan macet dan setelah dikaji lebih cocok dibangun underpass.
"Kalau underpass kita akan bangun di Margorejo. Karena lebih cocok," tambahnya.
Pendanaan pembangunan flyover Bundaran Dolog akan dilakukan melalui kerja sama antara pemerintah pusat dan Pemkot Surabaya. Pemkot Surabaya menargetkan pembangunan ini dapat dimulai pada pertengahan tahun 2025.
"Untuk pendanaan kita berbagi, ada yang dari pusat ada yang dari kita. Jadi konsepnya kolaborasi," pungkasnya.
Pembangunan flyover Bundaran Dolog bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas perekonomian sekaligus mengurai kemacetan.
Pembangunan Bundaran Dolog menjadi salah satu program prioritas pemkot di tahun 2025. Infrastruktur ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2021-2026. (*)